UCAN China ucanews.com
UCAN Indonesia

Uskup Wenzhou dicegah menghadiri pemakaman pendahulunya

September 14, 2016

Uskup Wenzhou dicegah menghadiri pemakaman pendahulunya

 

Uskup baru Wenzhou, Tiongkok, dibawa pergi oleh petugas keamanan untuk “gardening leave” guna mencegah dia menghadiri upacara pemakaman untuk pendahulunya, Uskup Vincent Zhu Weifang, yang meninggal pada 7 September pada usia 89 tahun.

Gardening leave” adalah eufemisme kata bahasa Inggris di mana seorang karyawan yang meninggalkan pekerjaan (setelah mengundurkan diri) diinstruksikan untuk menjauh dari pekerjaan selama periode tertentu, sementara gajinya masih bisa diterima. Dalam kasus ini uskup itu akan kembali menjalankan tugasnya.

Uskup Koajutor Peter Shao Zhumin, yang diakui Vatikan, tapi tidak didukung oleh pemerintah Tiongkok, adalah salah satu dari empat uskup yang diambil dari keuskupan mereka di Provinsi Zhejiang bagian timur lebih dari seminggu yang lalu ketika kesehatan Uskup Zhu kritis.

Seorang imam, yang meminta untuk tidak menyebutkan namanya, mengatakan tiga orang lain – Pastor Paul Jiang dibawa ke Provinsi Yunnan barat daya; Pastor John Kong Guocun dibawa ke Provinsi Fujian; dan Pastor Joseph Lu Xiaozhuo dibawa ke Provinsi Hangzhou, Zhejiang.

“Saya mendengar dari para pejabat pemerintah bahwa mereka akan mengirim para klerus itu kembali pada 14 September sebagai tujuan utama mereka adalah mencegah mereka datang ke pemakaman,” kata imam itu kepada ucanews.com.

“Mereka tidak diculik atau ditahan, tetapi untuk  ‘gardening leave.” Mereka dibawa secara terpisah untuk berwisata dengan didampingi petugas keamanan,” tambahnya.

Vatikan prihatin, Uskup Shao adalah penerus otomatis Uskup Zhu dan “gardening leave” menimbulkan pertanyaan lebih lanjut tentang keberlanjutan perundingan Vatikan dengan Beijing bertujuan mencapai kesepakatan tentang pengangkatan uskup.

Saat ini, Paus menunjuk uskup yang juga disetujui oleh pemerintah. Tapi, Konferensi Waligereja Tiongkok yang dikontrol pemerintah juga telah menunjuk uskup sendiri dan beberapa uskup tidak memiliki persetujuan Vatikan.

Sementara itu, sebanyak 30 uskup ‘bawah tanah’, termasuk Uskup Shao, tidak diakui Beijing.

Almarhum Uskup Zhu memimpin komunitas Gereja “terbuka” dengan persetujuan ganda dari Vatikan dan Beijing.

Uskup Koajutor Shao, 53, memipin komunitas “bawah tanah” dengan sekitar 80.000 umat Katolik, hampir dua kali lipat dari komunitas terbuka.

0914e

Uskup Wenzhou, Mgr Peter Shao Zhumin (kiri) dan seorang awam Katolik.

 

Ribuan umat bergabung prosesi pemakaman

Pemakaman Uskup Zhu diadakan di gereja puncak bukit kecil, desa Ma’ao, Yongjia pada 13 September.

Pihak berwenang sebelumnya membatasi peserta untuk menghadiri upacara pemakaman tidak lebih dari 400. Pada hari itu sekitar 600 umat Katolik memadati upacara pemakaman, sementara 5.000 orang, termasuk beberapa umat Katolik dari Gereja ‘bawah tanah’, bergabung prosesi pemakaman tersebut.

Pastor Ma Xianshi, yang saat ini memimpin komunitas terbuka, membawakan homili pada upacara pemakaman itu.

“Keuskupan Wenzhou terus menderita perpecahan, meskipun terus diupayakan uskup, namun belum mencapai persekutuan penuh,” katanya. “Kami berdoa kepada Tuhan agar Uskup Zhu membangun kesatuan dalam Gereja Wenzhou.”

0914f

Sebuah prosesi membawa abu Uskup Vincent Zhu Weifang dari Wenzhou menuju pemakaman Gereja pada 13 September.

 

Baca selengkapnya: ucanews.com

 

Jangan lewatkan

Dapatkan info terbaru secara gratis lewat newsletter UCAN Indonesia disini

Podcasts
Donation
© UCAN Indonesia 2024. | Kontak | Tentang | Syarat dan Ketentuan | Privasi