UCAN China ucanews.com
UCAN Indonesia

Gubernur Sulut: Jadikan IYD sebagai momentum memperdalam iman

Oktober 5, 2016

Gubernur Sulut: Jadikan IYD sebagai momentum memperdalam iman

OMK dari Keuskupan Denpasar, Bali saat ikut dalam parade di Kota Manado, Selasa, 4 Oktober.

 

Di hadapan ribuan Orang Muda Katolik (OMK) di Stadion Kalabat, Manado pada Selasa malam, 4 Oktober, Gubernur Sulawesi Utara (Sulut), Olly Dondokambey meminta agar OMK menjadikan Indonesian Youth Day (IYD) sebagai kesempatan untuk memperdalam iman.

Ia menegaskan, IYD mesti membawa Kristus kepada OMK dan membawa OMK kepada Kristus.

Menurut gubernur beragama Protestan ini, hal itu sesuai dengan firman Allah, bahwa “Injil harus di sampaikan kepada semua orang, termasuk OMK”.

“IYD mesti mampu menjembatani perjumpaan OMK antarkeusukupan se-Indonesia, untuk menyatu dalam satu persekutuan guna bertukar pikiran, ide, pengalaman, informasi dan rasa solidaritas, bahkan budaya,” kata Olly.

Hal itu, katanya, penting “demi semakin teguhnya aktualisasi OMK dalam pembangunan Gereja, masyarakat, daerah dan bangsa.”

IYD tahun ini dihadiri lebih dari 2.000 OMK dari 37 keuskupan se-Indonesia serta peserta tamu dari Keuskupan Agung Kota Kinabalu, Malaysia.

Acara resmi pembukaan IYD pada Selasa malam dihadiri oleh 22 uskup, termasuk Duta Besar Vatikan, Mgr Antonio Guido Filipazzi dan Ketua Presidium Konferensi Waligereja Indonesia (KWI), Mgr Ignatius Suharyo.

Mgr Suharyo yang menyampaikan khotbahnya pada Misa pembukaan mengajak OMK untuk berdamai dengan Tuhan, sesama, diri sendiri dan alam semesta.

“Damai sejati akan dapat diterima jika orang mau berbagi sebagaimana dilakukan Yesus,” katanya.

“Ia memberikan hidupnya untuk mendamaikan manusia dengan Allah, manusia dengan manusia yang lain dan mendamaikan manusia dengan alam,” kata Uskup Agung Jakarta ini.

Hal itu, kata dia, terungkap dalama peristiwa salib, di mana Yesus menyerahkan dirinya untuk menebus dosa manusia.

Victor Ohoiwutun, OMK dari Keuskupan Agats-Asmat mengatakan, selama beberapa hari di Manado, mereka mendapat banyak inspirasi dari sesama OMK dari keuskupan lain, yang akan menjadi bahan pertimbangan dalam merumuskan langkah-langkah konkret program mereka demi mendaratkan pesan-pesan Injil agar menjadi kabar gembira bagi semua orang.

“Selama ini wawasan kami sangat terbatas, karena lingkungan pergaulan kami yang juga terbatas,” katanya.

“IYD ini menjadi kesempatan bagi kami mengisi diri dengan pengalaman-pengalaman baru, inspirasi baru dari teman-teman OMK dan warga Manado,” katanya.

Ia mengakui, selama ini, OMK di keuskupannya memang masih sebatas melakukan program-program di internal OMK, tetapi belum menyasar kegiatan-kegiatan untuk terlibat dalam upaya mengatasi masalah-masalah sosial.

“Saat kembali nanti, kami akan merumuskan gagasan-gagasan dari acara IYD ini menjadi aksi-aksi konkret,” katanya.

Hari ini, Rabu, para OMK mengikuti rangkaian acara pendalaman terhadap ajaran Gereja dan relevansinya dengan sejumlah masalah sosial dewasa ini.

Acara yang disebut Ngobrol Pintar (NgoPi) ini membahas tema-tema seperti OMK dan lingkungan hidup, kesetaraan gender, politik, moralitas politik dan sebagainya.

Pembicaranya adalah para uskup, para profesional dan sebagian pejabat pemerintah.

Ryan Dagur, Manado

Jangan lewatkan

Dapatkan info terbaru secara gratis lewat newsletter UCAN Indonesia disini

Podcasts
Donation
© UCAN Indonesia 2024. | Kontak | Tentang | Syarat dan Ketentuan | Privasi