- UCAN Indonesia - https://indonesia.ucanews.com -

Kardinal Bo dukung laporan UCAN terkait kebebasan beragama

 

On the Edge, yang diterbitkan oleh UCA News, melaporkan kebencian berbasis agama dan sebuah peringatan yang tepat  tidak terkompromi tentang kebebasan hati nurani, kata Kardinal Charles Maung Bo, Uskup Agung Yangon, Myanmar.

“Dokumen ini bagi saya adalah sebuah ‘magna carta‘ mengenai kebebasan beragama di Asia,” kata Kardinal Bo pada  peluncuran buku On the Edge pada 14 Oktober di Yangon.

On the Edge adalah pertama dari serangkaian laporan tahunan tentang situasi penganiayaan agama di kalangan agama-agama di kawasan tersebut, oleh pemerintah, dan oleh satu agama. Buku ini diedit oleh Pastor Michael Kelly SJ, Direktur Eksekutif UCAN.

On the Edge menyaji penderitaan Asia – ibu dari agama-agama besar: Hindu, Buddha, Jainisme, Islam dan Yahudi. Kebebasan berkeyakinan dan mengikuti hati nurani sendiri dalam menentukan iman merupakan hak yang melekat, namun hal ini dilanggar oleh kelompok intoleran dan pemerintah dalam masyarakat teokratis serta demokratis,” katanya.

Laporan pertama berfokus pada Banglades, Sri Lanka, Tiongkok, India, Indonesia, Filipina, dan Vietnam.

“Buku ini muncul pada saat yang tepat,  menceritakan kisah pedih dari orang-orang yang selamat dari intoleransi agama,” kata prelatus itu.

Dalam mendokumentasikan kemiskinan yang melanda permukiman Kristen di Pakistan, kisah kerusuhan anti-Kristen di India, nasib Kristen bawah tanah di Tiongkok, kisah sedih dan pengungsi Rohingya di Myanmar, munculnya intoleransi agama di Banglades, peran biarawan ekstrimis di Sri Lanka dan Myanmar, intoleran di Indonesia,” katanya.

“Genosida terjadi di mana kebebasan beragama dibatasi. Genosida terjadi di mana kebebasan beragama diganti dengan propaganda. Ini bukan waktu untuk berkompromi hati nurani kita,” kata kardinal.

“Jadi, buku On the Edge adalah peringatan yang pas.”

Kebebasan beragama adalah hak untuk memegang keyakinan apapun dan buku ini menunjukkan beberapa isu seperti hak untuk beribadah, ketaatan, praktek, ekspresi dan pengajaran, katanya.

“Oleh karena itu, On the Edge adalah sebuah armor untuk perdamaian dan keadilan. Saya berharap semua orang Kristen akan membaca buku ini, memahami bagaimana Gereja Katolik sangat prihatin dengan erosinya hak fundamental ini,” kata Kardinal Bo.

Anda dapat melihat lebih jauh tentang buku tersebut dan memesannya di sini [1].

Sumber: ucanews.com [2]