UCAN China ucanews.com
UCAN Indonesia

Para uskup berupaya mengakhiri kekerasan politik

Oktober 25, 2016

Para uskup berupaya mengakhiri kekerasan politik

 

Ketika kekerasan politik terus terjadi di antara komunis dan saingan mereka di Negara Bagian Kerala, India bagian selatan, para uskup mengunjungi korban dan mendesak perdamaian.

Uskup Auksiliar Joseph Pandarasseril dari Kottayam, Uskup Kannur Mgr Alex Vadakumthala dan Mgr George Valiyamattom, Uskup Agung Emeritus Telicherry berkunjung ke rumah korban kekerasan belum lama ini.

K. Mohanan, 52, seorang sekretaris Partai Komunis India, dan Remith, 26, seorang pekerja untuk Partai Bharatiya Janata, dibacok hinga tewas di depan keluarga mereka, masing-masing pada 8 dan 10 Oktober.

Para uskup bertemu dengan para korban dan menghibur mereka. Mereka juga berdoa di makam dua orang yang dibunuh.

Setelah kunjungan tersebut, Uskup Pandarasseril mengatakan kepada ucanews.com bahwa “tujuan Gereja adalah memulihkan perdamaian di Kannur.”

Semua paroki di keuskupan yang berdampak kekerasan tersebut mengadakan doa khusus menyusul kunjungan para uskup.

Pastor Abaraham Ponatti, vikjen Keuskupan Tellicherry, mengatakan kepada ucanews.com bahwa kelompok-kelompok Gereja berencana mengadakan doa dan puasa di kota Kannur pada 25 Oktober. Para pejabat Gereja, para pemimpin politik dan orang awam diharapkan berpartisipasi.

Sejak aliansi komunis berkuasa di Kerala pada 25 Mei, pembunuhan telah meningkat dan enam orang telah tewas.

Kekerasan telah berpengaruh di distrik Kannur, utara Kerala, yang dikenal sebagai tempat lahir gerakan komunisme negara itu.

Selama tiga dekade terakhir kekerasan telah mencapai puncak menyusul kehadiran Rashtriya Swayamsevak Sangh (RSS). RSS adalah organisasi sayap kanan pro-Hindu yang bertujuan mendirikan sebuah negara Hindu.

Gereja Katolik memutuskan untuk campur tangan dalam konflik ini menyusul kegagalan para berwenang.

Gereja Katolik di Kannur memiliki tiga keuskupan: Keuskupan Agung Thalaserry, Keuskupan Kottayam, dan Keuskupan Kannur.

“Kami berusaha menetapkan dasar untuk dialog yang bermakna guna mengakhiri momok kekerasan politik,” kata Uskup Pandarasseril.

Bentrokan telah menewaskan sekitar 200 hingga 300 orang dalam tiga dekade terakhir, menurut berbagai sumber.

Sumber: ucanews.com

 

Jangan lewatkan

Dapatkan info terbaru secara gratis lewat newsletter UCAN Indonesia disini

Podcasts
Donation
© UCAN Indonesia 2024. | Kontak | Tentang | Syarat dan Ketentuan | Privasi