UCAN China ucanews.com
UCAN Indonesia

Antisipasi gesekan antarumat, tokoh lintas agama berbagai daerah buat kesepakatan

Nopember 24, 2016

Antisipasi gesekan antarumat, tokoh lintas agama berbagai daerah buat kesepakatan

Pemerintah Kabupaten Empatlawang melaksanakan Deklarasi Kebhinekaan Cinta Damai, Rabu (23/11/2016). (Foto: Tribunnews.com)

 

Para tokoh lintas agama dari sejumlah daerah di Indonesia membuat kesepakatan bersama untuk mengantisipasi gesekan antarumat.

Di Bima, NTB, para tokoh lintas agama membuat nota kesepakatan menyusul adanya gejala isu suku, antargolongan, ras dan agama (SARA) mewarnai Pilgub DKI.

Kepala FKUB Kota Bima, Eka Iskandar mengatakan, untuk mencegah isu SARA dibuat sejumlah kesepakatan. Di antaranya, bersama-sema senantiasa menjaga dan memelihara kerukunan antar umat beragama serta mengantisipasi semua bentuk kegiatan maupun ancaman yang dapat menimbulkan perpecahan di masyarakat.

“Poin yang paling penting adalah mengedepankan musyawarah dalam menyelesaikan semua permasalahan yang terjadi antarumat beragama dan mengedepankan toleransi sehingga tidak mudah terpancing dengan isu negatif yang berkembang demi keutuhan NKRI,” kata Eka seperti dilansir Kompas.com, Selasa (22/11/2016).

Kesepakatan yang dibuat sejumlah tokoh lintas agama tersebut diharapkan bisa menciptakan suasana aman dan damai di tengah masyarakat Kota Bima yang selama ini tetap kondusif.

“Kesepakatan tersebut ditandatangani oleh pemuka tokoh agama, baik dari tokoh agama Islam, tokoh agama Katolik, Protestan, Hindu dan tokoh pemuda yang tergabung dalam FKUB,” tuturnya.

Mengantisipasi merebaknya konflik sosial antarumat, menurut Eka, para pemuka agama harus mengambil peran penting dengan melakukan langkah preventif untuk terus menjaga suasana perdamaian secara bersama-sama.

Di Kalimantan Barat para tokoh lintas agama menandatangani pernyataan sikap Deklarasi Kebangsaan dalam rangka menjaga Kebhinnekaan dan cinta damai atas kondisi situasi Indonesia dan Kalbar saat ini oleh lintas tokoh agama dan masyarakat di Hotel Orchadz, Jalan Gajah Mada Pontianak, Rabu (23/11/2016), seperti dilansir Tribun Pontianak.

Hadir dalam kegiatan silaturahmi unsur Forkopimda di antaranya Gubernur Kalbar Cornelis, Kapolda Kalbar Irjen Pol Musyafak, Pangdam XII Tanjungpura Mayor Jenderal TNI Andika Perkasa dan Ketua FKUB Kalbar H Wajidi Sayadi.

Kabupaten Kapuas Hulu baik Pemerintah, TNI, Polri, tokoh agama, tokoh masyarakat, Ormas, dan pihak lainnya mengelar kesepakatan damai lintas agama dan lintas etnis, di Ruangan Rapat Bupati Kapuas Hulu, Kamis (24/11/2016).

Hadir dalam kesepakatan damai ini, Bupati Kapuas Hulu AM Nasir, Kapolres Kapuas Hulu AKBP Sudarmin, Dandim 1206 Putussibau Letkol Inf M.Ibnu Subroto, Sekda Kapuas HuluMuhammad Sukri, Ketua DPRD Kapuas Hulu Rajuliansyah, dan para undangan lainnya.

Acara dimulai dengan pemaparan dari Dandim 1206 Putussibau Letkol Inf M.Ibnu Subroto tentang ancaman negara Indonesia.

Di Sulawesi Utara para tokoh agama, tokoh masyarakat menyanyikan Lagu Hidup Rukun dan Damai.

Lagu “Hidup Rukun dan Damai” dilantunkan oleh seluruh komponen masyarakat yang menghadiri pertemuan yang digelar Kodim 1302 Minahasa di Aula Kodim 1302 Minahasa, Selasa (22/11).

Komponen masyarakat yang hadir terdiri dari tokoh masyarakat, agama, pemuda, adat, organisasi masyarakat dan tamu undangan lainnya.

Mereka menyanyikan lagu tersebut sambil bergandengan tangan menandakan sebuah kedamaian dan kebersamaan dalam keberagaman di Minahasa.

Kedamaian dalam keberagaman menjadi topik pembicaraan saat itu. Berbagai macam informasi dan pertanyaan serta masukkan soal bagaimana situasi saat ini dan cara untuk menjaga perdamaian disampaikan oleh ormas atau tokoh agama, dan beberapa komponen yang turut hadir dalam pertemuan tersebut.

“Kita kumpulkan seluruh komponen masyarakat supaya mereka mengetahui apa yang terjadi saat ini. Intinya kita mengantisipasi tanggal 25 November dan 2 Desember ada kegiatan ujuk rasa di Jakarta agar tidak berimbas di sini,” kata Letkol CZI Andhy Kusuma, Dandim 1302 Minahasa.

Di Jawa Barat, sejumlah elemen masyarakat mengikuti apel di halaman Markas Polrestabes Bandung, Jalan Jawa, Kota Bandung, belum lama ini. Apel tersebut dipimpin Wakil Wali Kota Bandung Oded M Danial.

Pantauan Tribun, apel itu diikuti Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kota Bandung, organisasi keagamaan, organisasi masyarakat, dan mitra polisi. Tak hanya apel, elemen masyarakat yang hadir juga melakukan deklarasi bertajuk kebhinekaan.

Kapolrestabes Bandung, Kombes Pol Winarto, mengatakan, kegiatan itu untuk meningkatkan persatuan dan kesatuan di Kota Bandung. Deklarasi itu, kata dia, juga wujud kepedulian masyarakat dari berbagai elemen yang ingin menjaga kesatuan negara.

“Negara kesatuan Republik Indonesia harga mati, jadi tidak boleh dipecah belah,” ujar Winarto usai apel.

Di Sumatra Selatan, pemerintah Kabupaten Empatlawang melaksanakan Deklarasi Kebhinekaan Cinta Damai Kabupaten Empatlawang, Rabu(23/11/2016), seperti dilansir Tribunnews.com.

Deklarasi ini dimulai dengan Apel didepan lapangan Pemkab Empatlawang dandihadiri oleh sejumlah instansi di lingkungan Pemkab Empatlawang, FKPD organisasi kepemudaan dan beberapa tokoh keagaaman serta tokoh masyarakat.

Kemudian, dilanjutkan dengan penandatanganan Deklarasi Kebhinekaan Cinta Damai Kabupaten Empatlawang oleh jajaran Pemerintah Empatlawang, organisasi kepemudaan, tokoh agama dan masyarakat, disusul penandatangan oleh semua peserta apel.

 

 

Jangan lewatkan

Dapatkan info terbaru secara gratis lewat newsletter UCAN Indonesia disini

Podcasts
Donation
© UCAN Indonesia 2024. | Kontak | Tentang | Syarat dan Ketentuan | Privasi