UCAN China ucanews.com
UCAN Indonesia

Rohaniwan Katolik: Atribut Natal tak ada hubungannya dengan ajaran Kristiani

Desember 19, 2016

Rohaniwan Katolik: Atribut Natal tak ada hubungannya dengan ajaran Kristiani

 

Rohaniwan Katolik, Romo Antonius Benny Susetyo menyebut, atribut Natal tidak ada di dalam ajaran Kristiani. Menurutnya, di dalam Alkitab pun tak pernah disebutkan soal atribut tersebut.

“Natal ya Natal. Kalau soal atribut seperti Santa Claus dan pohon Natal itu hanya tradisi masyarakat, bukan bagian dari ajaran agama,” kata Romo Benny seperti dilansir Kriminalitas.com  (17/12/2016).

Romo Benny sendiri tak setuju jika atribut Natal diidentikkan dengan agama Kristen. Menurutnya terserah saja atribut tersebut mau dipakai atau tidak.

“Kalau menurut saya itu bukan simbol agama. Hanya pernak-pernik biasa saja,” tuturnya.

Meski begitu, dia enggan mengomentari kebijakan Majelis Ulama Indonesia (MUI) yang menyebut kalau atribut Natal itu bagian dari ajaran Kristiani.

“Nanti bisa menimbulkan perdebatan. Kami hormati saja,” tutupnya.

MUI larang menggunakan atribut Natal

Sebelumnya, pada 14 Desember 2016 MUI mengeluarkan fatwa baru mengenai penggunaan atribut keagamaan nonmuslim. Fatwa Nomor 56 Tahun 2016 ini menyatakan haram hukumnya, seorang muslim menggunakan atribut keagamaan nonmuslim.

MUI mengeluarkan fatwa agar karyawan Muslim tidak menggunakan atribut keagamaan non Muslim termasuk memakai salib dan topi sinterklas.

Menurut MUI, di masyarakat terjadi fenomena di mana saat peringatan hari besar agama non-Islam, sebagian umat Islam atas nama toleransi dan persahabatan, menggunakan atribut dan/atau simbol keagamaan non Muslim yang berdampak pada siar keagamaan mereka.

Inilah fatwa MUI selengkapnya.

 

 

 

Jangan lewatkan

Dapatkan info terbaru secara gratis lewat newsletter UCAN Indonesia disini

Podcasts
Donation
© UCAN Indonesia 2024. | Kontak | Tentang | Syarat dan Ketentuan | Privasi