UCAN China ucanews.com
UCAN Indonesia

Keuskupan agung kampanye makna makan bersama dalam keluarga

Januari 11, 2017

Keuskupan agung kampanye makna makan bersama dalam keluarga

Para peserta berdoa bersama sebelum makan yang diadakan Keuskupan Agung Ho Chi Minh pada 7 Januari.

 

Keuskupan Agung Ho Chi Minh berkampanye tentang makan bersama keluarga sebagai cara untuk memperkuat hubungan dan kerukunan dalam berbagai komunitas.

Pada 7 Januari sekitar 300 umat Katolik dan Buddha menghadiri acara yang diselenggarakan oleh Komisi Keluarga Keuskupan Agung Ho Chi Minh yang disebut “Meal of Heaven.”

Acara ini merupakan bagian dari kampanye Gereja di Vietnam bagian selatan dengan mengundang keluarga-keluarga untuk menemukan kembali pentingnya makan bersama dalam keluarga.

“Kita harus mengembalikan nilai riil makan bersama dalam keluarga Katolik, dengan berkumpul bersama untuk berdoa kepada Tuhan, mengungkapkan kasih sayang, berbicara satu sama lain dan berbagi makanan,” kata Suster Maria Nguyen, pembicara pada acara tersebut.

Hadir pula Uskup Auksilier Joseph Do Manh Hung dan Pendeta Pham Dinh Nhan dan istrinya.

Suter Que, yang memulai program ini, mengatakan makan bersama sebagai ruang untuk menyatukan anggota keluarga, meningkatkan kerukunan antara orangtua dan anak-anak, mendidik anak-anak dengan nilai-nilai iman dan memberikan kesempatan bagi anak-anak untuk mengalami kehidupan keluarga.

Peserta menyaksikan sebuah drama yang menggambarkan situasi umum waktu makan dalam banyak keluarga. Selama makan, ayah sering menggunakan ponselnya, sementara satu anak bermain Pokemon GO pada ponsel pintarnya, dan anak lain pulang dengan mabuk. Mereka tidak saling berkomunikasi dan dengan cepat meninggalkan rumah setelah makan.

Suster Que memperingatkan bahwa, “Mengabaikan makan bersama keluarga adalah gejala awal keluarga rusak.”

Dia meminta masyarakat untuk tidak menggunakan ponsel atau menonton TV, tapi menghabiskan waktu makan mereka dengan mengungkapkan rasa terima kasih satu sama lain dan membangun keluarga bahagia.

Suster Que juga mengatakan bahwa saat ini banyak orang menghabiskan banyak waktu mengajak tamu, menyiapkan makanan dan mencari restoran, tetapi mengabaikan makna yang lebih dalam mengenai makan bersama dalam keluarga.

Uskup Hung mengatakan makan bersama dalam keluarga harus menunjukkan kasih, persekutuan, persaudaraan seperti dalam Ekaristi. Orangtua bekerja keras untuk menyediakan makanan bagi keluarga dan menunjukkan cinta mereka kepada anak-anak mereka. Selama makan, anggota keluarga berbagi sukacita dan hidup dalam persekutuan, katanya.

“Ketika kita makan, kita harus berterima kasih kepada Tuhan dan berpikir tentang orang miskin dan mereka yang tidak memiliki makanan,” kata Uskup Hung.

Para peserta makan siang dan mempraktekkan apa yang telah mereka pelajari dari pertemuan tersebut. Mereka juga dibagikan salinan doa makan untuk didoakan saat makan bersama di rumah mereka.

Sumber: ucanews.com

 

Jangan lewatkan

Dapatkan info terbaru secara gratis lewat newsletter UCAN Indonesia disini

Podcasts
Donation
© UCAN Indonesia 2024. | Kontak | Tentang | Syarat dan Ketentuan | Privasi