UCAN China ucanews.com
UCAN Indonesia

Gereja diharapkan lebih berperan di Timor Leste

Pebruari 1, 2017

Gereja diharapkan lebih berperan di Timor Leste

Perdana Menteri Timor Leste Rui Maria de Araujo (tengah) meresmikan gedung baru Komisi Pemilihan Umumdi Dili pada 20 Januari.

 

Timor Leste sedang mempersiapkan diri untuk pemilu presiden dan pemilu legislatif, umat Katolik berharap agar Gereja lebih berperan dalam urusan negara itu.

Sekitar 730.000 orang,  lebih dari setengah 1,2 juta penduduk negara itu, akan berpartisipasi dalam pemilu presiden negara itu pada 20 Maret dan pemilu legislatif pada Juli.

Presiden saat ini, Taur Matan Ruak, tidak mau mencalonkan diri untuk masa jabatan berikut.

Marcal Evaristo, tokoh awam di Keuskupan Dili, mengatakan bahwa presiden berikutnya harus seseorang yang dapat mempererat hubungan Gereja-negara di luar hubungan formal dan isu-isu pembangunan.

Relasi Gereja dan negara seharusnya tidak hanya sekitar pembangunan, yang hanya bersifat sementara, tetapi lebih penting tentang penerapan ajaran Gereja dalam kehidupan sehari-hari, melalui undang-undang, menurut Evaristo.

“Saya berharap Gereja perlu terlibat dalam penyusunan undang-undang yang mempengaruhi kehidupan masyarakat,” katanya.

Marcelino Cali, seorang guru seminari di Dili, mengatakan presiden berikutnya – dan juga anggota parlemen – harus berperan bagi rakyat Timor Leste – 97 persen di antaranya adalah Katolik.

“Saya berharap presiden yang jujur, seorang yang memiliki integritas,” katanya kepada ucanews.com.

Demokrasi di negara itu sedang bertumbuh, presiden, anggota legislatif, dan pemimpin politik harus menumbuhkan nilai-nilai dan melakukan upaya pendidikan politik terhadap rakyat, katanya.

Sementara itu, Maximiano Hugo, 18, mengatakan ia akan memilih calon presiden yang akan bekerja untuk memperbaiki sistem pendidikan negara.

“Presiden berikutnya harus memperhatikan pendidikan anak-anak dari keluarga miskin,” kata Hugo, yang pertama kali akan berpartisipasi dalam pemilu.

Mgr Virgilio do Carmo da Silva, uskup Dili menyerukan pemilu damai dan adil, seraya mencatat bahwa pemilu di Timor Leste pernah mengalami masa-masa sulit. Dia mendesak masyarakat untuk menjaga persatuan dan kerukunan selama pemilu mendatang.

“Mari kita semua menegakkan prinsip-prinsip kebebasan, cinta dan keadilan yang akan menentukan pemilu yang sukses,” katanya.

Sejauh ini lima kandidat telah secara resmi menyatakan niat mereka untuk bersaing dalam pemilu presiden yang dijadwalkan pada 20 Maret. Para calon tersebut telah diminta untuk mendaftarkan pencalonan mereka hingga 5 Februari. Pengumuman resmi akan diadakan pada 18 Februari.

Sejauh ini kandidat terdaftar adalah  mantan ketua legislatif Francisco Guterres Lu-Olo, yang dipandang sebagai terdepan. Ketua Partai Fretelin itu memiliki dukungan dari presiden pertama negara itu Xanana Gusmao.

Sumber: ucanews.com

 

Jangan lewatkan

Dapatkan info terbaru secara gratis lewat newsletter UCAN Indonesia disini

Podcasts
Donation
© UCAN Indonesia 2024. | Kontak | Tentang | Syarat dan Ketentuan | Privasi