UCAN China ucanews.com
UCAN Indonesia

Paus Fransiskus pimpin doa khusus untuk Rohingya

Pebruari 9, 2017

Paus Fransiskus pimpin doa khusus untuk Rohingya

Pope Fransiskus memegang foto Santa Josephine Bakhita selama udiensi umum di Vatikan pada 8 Febebruari.

 

Menandai Pesta St. Josephine Bakhita, mantan budak, Paus Fransiskus mendesak umat Kristen untuk membantu korban perdagangan manusia dan migran, terutama orang-orang Rohingya yang dikejar dari Myanmar.

Bagi Gereja Katolik, Pesta St. Bakhita ini, 8 Februari, adalah hari doa untuk korban perdagangan.

Paus Fransiskus meminta para pejabat pemerintah di seluruh dunia agar dengan “tegas memerangi wabah” perdagangan manusia ini, terutama perdagangan anak.

“Setiap upaya harus dilakukan untuk membasmi kejahatan yang memalukan ini,” tegas Bapa Suci.

“Mari kita berdoa kepada St. Josephine Bakhita untuk semua migran dan pengungsi yang dieksploitasi dan sangat menderita,” lanjutnya.

“Dan berbicara tentang migran yang dieksploitasi dan diusir, saya ingin berdoa bersama Anda hari ini dengan cara yang khusus untuk saudara-saudari kita Rohingya,” lanjut Paus.

“Orang-orang ini diusir dari Myanmar, berpindah dari satu tempat ke tempat lain karena tidak ada yang mau menginginkan mereka.”

Paus Fransiskus mengatakan kepada sekitar 7.000 orang dalam audiensi umum bahwa warga Rohingya, yang beragama Islam, “adalah orang-orang baik. Mereka adalah saudara-saudari kita. Mereka telah menderita selama bertahun-tahun. Mereka telah disiksa, dibunuh, hanya karena mereka ingin menjaga tradisi mereka dan keyakinan Muslim mereka.”

Dia memimpin Doa Bapa Kami “untuk saudara-saudari Rohingya.”

Dalam laporan Komisaris Tinggi PBB yang dirilis 3 Februari mengatakan sejak Oktober, telah terjadi peningkatan kekerasan terhadap warga Rohingya di Myanmar.

Laporan itu mengutip kisah para saksi mata terkait perkosaan geng massal, pembunuhan – termasuk bayi dan anak-anak – pemukulan, penghilangan dan pelanggaran HAM serius lainnya oleh pasukan keamanan negara itu.

Sekitar 66.000 warga Rohingya telah melarikan diri ke Banglades sejak Oktober lalu, kata laporan itu.

Sumber: ucanews.com

 

Jangan lewatkan

Dapatkan info terbaru secara gratis lewat newsletter UCAN Indonesia disini

Podcasts
Donation
© UCAN Indonesia 2024. | Kontak | Tentang | Syarat dan Ketentuan | Privasi