- UCAN Indonesia - https://indonesia.ucanews.com -

Keluarga korban pembunuhan terkait narkoba dibantu atasi trauma

 

Sebuah kelompok berbasis agama di Manila sedang melakukan sesi pemulihan bagi keluarga korban pembunuhan terkait narkoba yang trauma dan tertekan dalam upaya kelompok itu “mendukung orang-orang untuk bersuara tentang kebenaran.”

Imam Karmelit Gilbert Billena dari kelompok Rise Up (Bangkit) mengatakan pertemuan keluarga bertujuan mendorong kelompok pendukung guna membantu mereka mengatasi warga yang trauma.

Imam itu mengatakan kelompoknya mengecam penyebaran narkoba, tetapi mengkritik metode yang digunakan oleh pemerintah dengan membunuh para pengguna dan pengedar narkoba yang dicurigai.

“Orang-orang yang menjadi saksi dalam kasus pengedar narkoba dibunuh dengan kejam,” kata Pastor Billena.

Rise Up mengadakan pembekalan pertama pekan lalu, tujuh bulan setelah Presiden Filipina Rodrigo Duterte meluncurkan kampanye intensif untuk melawan narkoba yang mengakibatkan sekitar 7.000 orang tewas.

Nardy Sabino dari Promosi Respons Gereja Rakyat mengatakan sejumlah keluarga “korban” eksekusi juga menghadiri sesi tersebut.

“Kami juga ingin memastikan bahwa mereka akan diberikan proses hukum,” katanya.

Bruder Ciriaco Santiago, seorang misionaris Redemptoris, mengatakan keluarga korban dan korban pembunuhan membutuhkan komunitas yang akan mendengarkan mereka.

“Orang-orang ini adalah yang termiskin dari yang miskin dan mereka takut bersuara dalam masyarakat kita,” kata bruder itu.

“Jika Gereja tidak bertindak, setidaknya memberi mereka kesempatan untuk berbicara, siapa lagi yang akan memberikan kalau bukan Gereja yang menjadi harapan mereka,” tambahnya.

Sumber: ucanews.com [1]