UCAN China ucanews.com
UCAN Indonesia

Aktivis HAM geram karena kaum minoritas hanya dapat ‘pekerjaan kotor

Maret 22, 2017

Aktivis HAM geram karena kaum minoritas hanya dapat ‘pekerjaan kotor

Sebuah iklan pemerintah yang menyebutkan orang Kristen, Hindu, dan Muslim Shia di Pakistan saja yang dicari untuk pekerjaan kecil seperti menyapu jalan menuai kemarahan aktivis hak asasi manusia dan gereja.

Ikan untuk mencari tukang sapu baru itu dipasang oleh pejabat pemerintah di distrik Bannu sebelah utara Pakistan di harian Urdu pada 17 Maret. Hal ini menuai kritik bahwa iklan tersebut adalah contoh memaksa kelompok minoritas untuk melakukan pekerjaan yang tidak signifikan.

Iklan itu menyebutkan bahwa pelamar baik pria maupun wanita harus beragama Hindu, Kristen, atau Shia, sebuah sekte Islam.

Meskipun para pejabat mengklaim “Shia” ditambahkan secara tidak sengaja, mereka tetap kukuh bahwa yang dicari tetap dari kelompok minoritas.

Komisi Keadilan, Perdamaian Keuskupan Multan mengecam ‘diskriminasi berkelanjutan” oleh pemerintah.

“Perusahaan pengelola sampah Faisalabad Waste Management Company sebelumnya juga mengeluarkan pemberitahuan serupa untuk mencari tenaga non-Muslim yang sehat. Kami sudah mengirimkan keberatan hukum kepada administrasi Nishtar Hospital di Multan tahun lalu karena mengumumkan hal serupa,” kata Hyacinth Peter, sekretaris ekeskutif komisi tersebut kepada ucanews.com.

“Kami mengecam keras iklan terbaru itu dan mendesak pemerintah Bannu untuk mempublikasi ulang iklan tersebut tanpa menyebutkan komunitas agama-agama tertentu,” kata Hyancinth.

“Tukang sapun Non-Muslim diutamakan karena mereka bisa dengan mudah dieksploitasi. Ini pola pikir yang salah. Orang seharusnya sensitif,” tambahnya.

Secara historis, orang Kristen di Pakistan ditempatkan pada pekerjaan yang dianggap rendah. Tukang sapu jalan kebanyakan orang Kristen dan mereka disebut ‘yang terlahir rendah’ atau tak bermartabat.

Meskipun Asia Bibi, seorang ibu Katolik yang memiliki lima anak, dihukum mati karena tuduhan penistaan, ia tetap yakin bahwa kejahatan yang ia lakukan hanya satu yaitu meminum dari air yang hanya Muslim diperbolehkan untuk minum, karena ia sudah dianggap orang tidak layak oleh rekan-rekan kerjanya di ladang.

Sebuah laporan yang mengutip World Watch Monitor mengatakan bahwa jumlah pekerja dari kelompok minoritas pada bidang kebersihan di Pakistan melebihi 80 persen. Menurut laporan itu, 824 dari 935 pekerja kebersihan di Peshawar Municipal Corporation adalah orang Kristen.

Sekitar 6,000 dari 7,894 pekerja kebersihan di Lahore Waste Management Company adalah orang Kristen. Dan  768 dari 978 pekerja di Quetta Municipal Corporation adalah Kristen.

Lebih dari 95 persen warga Pakistan yang berjumlah 180 juta adalah Muslim, dan sebagian besar dari kelompok Sunni. Sedangkan kurang dari 2 persen adalah Kristen, Hindu dan minoritas agama lainnya.

Link: Christians selected for downgraded jobs

Jangan lewatkan

Dapatkan info terbaru secara gratis lewat newsletter UCAN Indonesia disini

Podcasts
Donation
© UCAN Indonesia 2024. | Kontak | Tentang | Syarat dan Ketentuan | Privasi