- UCAN Indonesia - https://indonesia.ucanews.com -

500 tahun Reformasi, Korea mendorong gerakan ekumenis

Ahli teologi Katolik dan Protestan di Korea mendorong gerakan ekumenis untuk bekerja sama demi kebaikan bersama pada peringatan 500 Reformasi.

Gereja-Gereja Korea menyelenggarakan Forum Persatuan Umat Kristiani Korea untuk memperingati 500 tahun sejarah Reformasi di mana Protestan memisahkan diri dari Gereja Katolik, yang diadakan di Gereja Katedral Anglikan di Soul, pada 11 Mei lalu.

Dengan mengusung tema “Buah-buah Dialog Berkesinambungan” forum tersebut berdiskusi tentang nilai, arti, dan isi dari dokumen “Dari Konflik Menuju Persatuan”, yang dikeluarkan untuk Peringatan Reformasi Katolik-Lutheran tahun ini.

Dokumen yang dipublikasi Vatikan dan Federasi Lutherean tahun 2013 berisikan hal-hal yang terjadi pada abad ke-16, hal-hal kontroversial yang muncul dan penafsiran ekumenis. Dokumen itu berisi detail tentang ekumenisme modern, pola pikirnya, bahasa, dan agenda. Para pemikir Katolik dan Protestan di Korea bersama-sama menerjemahkan dan mempublikasi dokumen tersebut dalam bahasa Korea pada 11 Mei.

Dalam presentasinya, Pendeta Ahn Kyo-seong, profesor di  Presbyterian University and Theological Seminary, mengatakan dokumen tersebut didasarkan bukan pada ketidakcocokan, melainkan perbedaan dan koeksistensi. “Dokumen itu menekankan harapan akan kebaikan bersama melalui dialog ekumenis,” katanya.

Setelah presentasi tersebut, Pastor John Song Yong-min, wakil sekretaris Konferensi Waligereja Korea dan dosen di Incheon Catholic University dan pakar lainnya mengadakan diskusi.

“Hal paling penting bagi gerakan persatuan umat kristiani adalah upaya-upaya kita untuk menciptakan kebaikan bersama melampaui refleksi teoligis,” kata Pastor Song.

“Ketika kita orang Kristen menyatu dengan rasa sakit masyarakat kita dan menghibur luka kita bersama, kita bisa mengatasi tembok yang memisahkan kita dan menciptakan batu loncatan untuk kerja sama lebih lanjut, “katanya.

Link: Reformation anniversary is a call for ecumenicism in Korea [1]