UCAN China ucanews.com
UCAN Indonesia

Sambut Hari Kebangkitan Nasional, KWI mengajak umat hindari SARA

Mei 19, 2017

Sambut Hari Kebangkitan Nasional, KWI mengajak umat hindari SARA

Ketua Konferensi Waligereja Indonesia Uskup Agung Ignatius Suharyo

Menyambut Hari Kebangkitan Nasional yang jatuh pada setiap tanggal 20 Mei, Konferensi Waligereja Indonesia menyampaikan keprihatinan atas kondisi bangsa saat ini dan meminta warga negara Indonesia, khususnya umat Katolik, untuk merenungkan makna kemajemukan yang menjadi ciri khas bangsa Indonesia.

Para uskup juga meminta umat Katolik untuk melawan segala bentuk provokasi suku, agama, ras, dan golongan (SARA).

Ketua KWI Mgr. Ignatius Suharyo dalam pernyataan yang disampaikan bersama Sekjen KWI Mgr. Antonius S. Bunjamin OSC, menegaskan kembali bahwa kemerdekaan yang diraih 72 tahun lalu adalah hasil perjuangan seluruh rakyat Indonesia yang terdiri dari bermacam-macam suku, agama, ras, dan golongan yang secara monumental telah bersatu dan mengokohkan niatnya dalam Sumpah Pemuda (1928).

Akan tetapi, para uskup prihatin menyaksikan dan mengikuti apa yang terjadi akhir-akhir ini di mana cita-cita Indonesia Raya dicederai oleh mereka yang entah secara nyata maupun tersembunyi melakukan petualangan politik yang merongrong Pancasila sebagai Dasar Negara.

“Ulah mereka itu bisa membawa negara pada kehancuran,” kata Uskup Agung Jakarta itu, dengan menebarkan ujaran kebencian dan tindakan perpecahan.

Para uskup juga mengingkatkan agar umat selalu waspada terhadap pernyataan dan perbuatan provokatif yang tidak segan-segan menggunakan isu SARA.

“Kita hendaklah menahan diri dan bertindak bijak. Jangan sampai perkataan dan perbuatan kita justru memperkeruh situasi, walaupun maksudnya baik,” kata uskup, termasuk misalnya aksi damai yang bertujuan baik namun akan diputarbalikkan oleh mereka yang tidak berkehendak baik yang memperburuk keadaan.”

Dialog dan mendukung pemerintah

Menurut uskup, yang paling pas dilakukan saat ini adalah bermawas diri seraya menguatkan iman pada Allah dan meneguhkan komitmen untuk memperjuangkan keutuhan Pancasila, UUD 1945, Bhinneka Tunggal Ika, dan NKRI

“Yang paling bijaksana sekarang ini adalah menggalakkan dialog kebangsaan dengan semua kalangan dan golongan yang berkehendak baik demi keutuhan NKRI, ….memperjuangkan kedamaian, keadilan, dan kesejahteraan rakyat seraya terus melawan kejahatan narkoba dan korupsi yang juga menggerogoti sendi-sendi kebangsaan.”

Uskup juga meminta agar umat Katolik “wajib mendukung pemerintah yang sah untuk bertindak arif dalam menyelamatkan NKRI yang mungkin dicederai oleh mereka yang hanya memikirkan kepentingan pribadi dan organisasinya, serta kehidupan kelompok dan golongannya.”

“Secara khusus kita mendukung Bapak Presiden yang dengan gigih membangun demokrasi yang sehat dan melaksanakan penegakan hukum yang tegas serta memberi kebebasan berpendapat, berserikat, dan berkumpul yang sesuai dengan Pancasila dan UUD 1945 dalam bingkai NKRI dan Bhinneka Tunggal Ika.

“Marilah kita hentikan segala usaha dan tindakan yang dapat memecah-belah kesatuan bangsa. Kita upayakan dan tingkatkan dialog kebangsaan yang merangkul dan menyejukkan semua pihak; yang membuat aman dan nyaman segala golongan seraya bekerja keras dalam mewujudkan kedamaian dan kesejahteraan bersama.

“Dengan tegas, kita menolak segala hal yang berbau kekerasan dan SARA yang akan berujung pada konflik sosial. Marilah kita berdoa dan berusaha menyelamatkan Negara Kesatuan Republik Indonesia yang kita cintai ini.”

 

Pernyataan seutuhnya: Pesan KWI Menyambut Hari Kebangkitan Nasional 2017

 

Jangan lewatkan

Dapatkan info terbaru secara gratis lewat newsletter UCAN Indonesia disini

Podcasts
Donation
© UCAN Indonesia 2024. | Kontak | Tentang | Syarat dan Ketentuan | Privasi