Seorang biarawati Katolik yang dituduh mengambil gadis warga suku untuk pindah agama di negara bagian Madhya Pradesh, India tengah, kini menghadapi tuntutan pidana penculikan.
Polisi perkeretaapian di kota Satna menuduh Suster Beena Joseph, anggota kongregasi Suster Karmel St. Teresa, melakukan penculikan sehari setelah biarawati itu dibebaskan dari penahanan selama 12 jam pada 15 Juni.
Biarawati tersebut sedang dalam perjalanan ke Bhopal, ibu kota negara bagian Madhya Pradesh, bersama dengan empat gadis suku. Dia dituduh membawa mereka untuk pindah agama, setelah seorang aktivis Hindu mencurigai bahwa dia telah menculik 25 anak perempuan untuk pindah agama.
Suster Joseph membantah tuduhan tersebut.
“Tidak ada satu pun dari gadis-gadis itu di bawah umur, dan saya juga tidak berusaha mengkristenkan mereka. Mereka dibawa ke sini untuk belajar,” kata suster yang tinggal di Bhopal kepada ucanews.com.
S.R Bagri, inspektur yang menangani kasus ini, mengatakan kepada ucanews.com bahwa tuduhan penculikan diajukan terhadap biarawati tersebut menyusul sebuah pernyataan dari ayah seorang gadis kecil, yang dikirim polisi ke pusat penitipan anak milik pemerintah.
Petugas polisi tersebut mengatakan bahwa ayah anak tersebut mengkonfirmasi bahwa gadis itu masih kecil dan suster tersebut mengatakan bahwa dia membawanya ke kota Chennai, India selatan. Dia diduga menawari keluarga 5.000 rupee (US $ 75). Bagri mengatakan bahwa biarawati tersebut tidak akan segera ditahan, namun setelah diselidiki secara menyeluruh.
Uskup Agung Bhopal Mgr Leo Cornelio mengatakan kepada ucanews.com bahwa itu “benar-benar kasus yang salah.”
“Gadis itu bepergian dengan biarawati dan tiga gadis lainnya, bagaimana dia sendiri bisa diculik sementara yang lain tidak?” kata uskup
Para pemimpin gereja mengatakan bahwa kasus tersebut merupakan upaya untuk mendiskreditkan komunitas Katolik dalam sebuah negara yang diperintah oleh Partai Bharatiya Janata yang pro-Hindu, yang merupakan sayap politik kelompok Hindu yang ingin menciptakan sebuah negara Hindu.