UCAN China ucanews.com
UCAN Indonesia

Umat Kristen mengutuk serangan teror saat Idul Fitri di Sumatra Utara

Juni 28, 2017

Umat Kristen mengutuk serangan teror saat Idul Fitri di Sumatra Utara

Seorang anggota Kepolisian Indonesia berjaga-jaga dekat kendaraan lapis baja di pos penjagaan di Medan pada 25 Juni setelah dua orang teroris menyerang dan menyebabkan seorang polisi tewas. (Budiarto Arif/AFP)

Umat Kristen di Indonesia mengecam serangan teror yang diduga dilakukan oleh kelompok pendukung ISIS terhadap anggota kepolisian di Sumatra Utara ketika umat Islam merayakan Idul Fitri.

Dua teroris dilaporkan menyerang pos penjagaan di luar markas kepolisian Sumatra Utara di Medan pads 25 Juni dan menewaskan searing polisi.

Mereka melompati pagar pos penjagaan dan menikam anggota polisi di leher, dada dan tangan. Polisi juga menembak mati salah seorang penyerang dan menangkap yang lainnya.

Christopher Nugroho, Sekjen Pemuda Katolik, menyebut serangan terhadap polisi itu sebuah tindakan barbar dan tidak manusiawi, apalagi dilakukan pada saat Muslim merayakan Idul Fitri.

“Kami mengucapkan turut berduka kepada korban dan keluarga mereka,” kata Nugroho, dan meminta semua komunitas untuk bersatu untuk melawan ancaman teroris dan meningkatnya intoleransi agama.

Pendeta Karo Sekali, sekretaris Forum Umat Beragama di Medan juga mengungkapkan kesedihan atas serangan tersebut.

“Kita harus terus menjaga kesatuan NKRI dan tidak melanggar aturan agama dan hukum,” kata Pdt. Karo.

Menurut polisi, setelah serangan tersebut mereka menemukan baner ISIS dan foto pemimpin kelompok militan tersebut Abu Bakar al-Baghdadi, di rumah salah seorang penyerang. Polisi juga menemukan buku dan DVD tentang ISIS.

Serangan tersebut kemungkinan sebagai tanggapan atas desakan Bahrun Naim, yang bertanggungjawab atas perekrutan orang Indonesia untuk bergabung dengan ISIS dan saat ini ia diyakini tinggal di Suriah.

“Bahrun Naim sudah meminta simpatisan ISIS bahwa jika mereka tidak punya bom, mereka bisa menggunakan senjata untuk menyerang. Itulah yang terjadi di Medan,” kata Kadiv Humas Polri, Irjen Setyo Wasisto.

Serangan tersebut muncul setelah beberapa hari sebelumnya polisi mengumumkan hasil penangkapan dan penggeledahan di sejumlah tempat di seluruh Indonesia.

Rikwanto, Kebiro Penmas Kepolisian Indonesia, mengatakan bahwa sekitar 100 orang telah ditangkap atas keterlibatan mereka dalam kelompok teroris.

Sebagian besar dari penangkapan itu dilakukan setelah bom bunuh diri di terminal bus Kampung Melayu, Jakarta Timur, pada 24 Mei yang menyebabkan tiga polisi tewas.

Serangan pada 25 Juni, ketika umat Islam merayakan Idul Fitri, memunculkan kekhawatiran akan meningkatnya militansi di Indonesia.

Ada kekhawatiran juga di Asia Tenggara bahwa setelah ISIS kehilangan kekuatan di Timur Tengah, mereka akan melebarkan sayap ke tempat lain.

Serangan kelompok militan Maute yang terkait ISIS di Marawi di Mindanao, Filipina selatan, juga menjadi bukti bahwa ISIS berusaha untuk menjadikan wilayah itu sebagai basis baru di Asia Tenggara.

ucanews.com

Jangan lewatkan

Dapatkan info terbaru secara gratis lewat newsletter UCAN Indonesia disini

Podcasts
Donation
© UCAN Indonesia 2024. | Kontak | Tentang | Syarat dan Ketentuan | Privasi