UCAN China ucanews.com
UCAN Indonesia

Paus mengutus Kardinal asal El Salvador untuk misi perdamaian di Korea

Juli 11, 2017

Paus mengutus Kardinal asal El Salvador untuk misi perdamaian di Korea

Kardinal Gregorio Rosa Chavez dari El Salvador menyalami umat Katolik di Gereja San Francisco di San Salvador, El Salvador 4 Juli , 2017. (Marvin Recinos/AFP)

Ketika merayakan Misa di negara asalnya El Salvador, Kardinal Gregorio Rosa Chavez yang baru saja diangkat Paus Fransiskus mengatakan bahwa tugas utamanya adalah melakukan perjalanan ke Korea Selatan untuk mengikuti sebuah pertemuan tentang bagaimana mencapai perdamaian dengan Korea Utara.

Dalam homili di Katedral Metropolitan San Salvador, 8 Juli, Kardinal Rosa Chavez mengatakan bahwa meskipun dia akan terus melayani sebagai uskup pembantu, dia juga dipercayakan pada hal-hal lain oleh Paus Fransiskus.

“Saya sudah menerima undangan pertamaku untuk pergi ke Seoul, Korea Selatan, untuk menghadiri sebuah pertemuan untuk melihat bagaimana kita bisa mencapai perdamaian antara Korea Utara dan Selatan,” kata kardinal tersebut.

Ketegangan terus meningkat di Semenanjung Korea setelah Korea Utara melakukan uji coba rudal balistik antarbenua pertama yang sukses pada 4 Juli. Dengan perkiraan jarak tempuh 8.000 kilometer, rudal tersebut mampu menyerang daratan A.S. dengan hulu ledak nuklir.

Sebagai tanggapan, militer A.S. dan Korea Selatan mengadakan latihan bersama sebagai unjuk kekuatan melawan Korea Utara. Namun, di bawah kepemimpinan Kim Jong-un, Korea Utara tidak menunjukkan tanda-tanda adanya de-eskalasi (pengurangan) ambisi nuklirnya.

Kardinal Rosa Chavez, yang bekerja sama dengan Beato Oscar Romero sebelum dia dibunuh pada tahun 1980, dipuji karena perannya dalam negosiasi yang membawa perdamaian ke El Salvador setelah 12 tahun perang saudara.

Manuel Roberto Lopez, duta besar El Salvador untuk Takhta Suci, mengatakan kepada Catholic News Service, 10 Juli, bahwa peran baru Kardinal Rosa Chavez menempatkannya dalam situasi di mana dia sudah membuktikan pengalaman hebat.

“Kardinal Gregorio Rosa Chavez adalah seseorang yang telah banyak berkolaborasi dalam perjanjian damai di El Salvador karena dia satu-satunya orang Salvador yang berpartisipasi dalam setiap pertemuan antara 1984-1989,” kata duta besar tersebut.

Mengakui bahwa konflik di semenanjung Korea “sedikit lebih rumit” dan “tidak akan diselesaikan dalam satu hari,” Lopez mengatakan bahwa pengalaman Kardinal Rosa Chavez dapat membantu membawa kedua belah pihak ke meja perundingan.

“Saya sudah mengenalnya selama bertahun-tahun dan dia adalah orang yang otentik dalam kesederhanaannya, karena dia dekat dengan orang-orang. Dia adalah seorang uskup pembantu tapi selalu dekat dengan orang-orang, yang merasakan bau domba-domba sebagaimana dikatakan Paus Fransiskus, “kata Lopez.

“Paus melihat sesuatu yang lebih besar dalam diri kardinal Chavez sehingga ia memberikan lebih banyak tugas kepadanya dalam masa kepausannya. Itu pendapat saya,” kata Lopez.

ucanews.com

Jangan lewatkan

Dapatkan info terbaru secara gratis lewat newsletter UCAN Indonesia disini

Podcasts
Donation
© UCAN Indonesia 2024. | Kontak | Tentang | Syarat dan Ketentuan | Privasi