UCAN China ucanews.com
UCAN Indonesia

Yesuit Berkomitmen Membangun Perdamaian di Asia Selatan

Agustus 25, 2017

Yesuit Berkomitmen Membangun Perdamaian di Asia Selatan

Salah satu anggota Yesuit, Pastor Alexis Premkumar, SJ (tengah) yang menjadi tawanan Taliban di Afganistan selama delapan bulan memberikan keterangan pers di Chennai segera setelah dibebaskan dan tiba kembali di India. (IANS)

Para imam Yesuit di Asia Selatan telah mengumumkan serangkaian strategi untuk memerangi kemiskinan, diskriminasi dan ekstremisme religius di wilayah tersebut.

Pastor George Pattery, provinsial Jesuit Asia Selatan -yang antara lain meliputi India, Pakistan, Bangladesh, Nepal, Sri Lanka- mengatakan dalam sebuah pernyataan tertulis bahwa para superior regional telah secara khusus berjanji untuk menanggapi secara efektif, melalui menister mereka, untuk bangkitnya fundamentalisme yang mengkhawatirkan di wilayah ini.

Pernyataan Jesuit, yang beredar di kalangan umat Katolik, menguraikan strategi untuk membangun masyarakat dengan berdasarkan prinsip kebebasan, kesetaraan dan persaudaraan.

Wilayah Asia Selatan sedang berjuang melawan ketidaksetaraan ekonomi, diskriminasi kasta dan hegemoni budaya.

Di India, kelompok nasionalis mencoba membangun budaya Hindu monolitik.

Bias sektarian telah muncul dalam fungsi polisi, agen investigasi, jaksa dan pengadilan tingkat rendah di India, kata pernyataan tersebut.

Strategi utama yang diadopsi oleh para Yesuit adalah untuk mendidik orang-orang agar tidak mengadopsi ideologi “kebencian” dan memberikan narasi kontra, termasuk melalui film dan dokumenter.

Yesuit mengatakan “analisis sosio-budaya” harus segera diintegrasikan ke dalam semua institusi pendidikan dan media gereja.

Ada kebutuhan untuk menyoroti pentingnya perlindungan konstitusional terhadap kebebasan beragama dan untuk membedakan hal ini dengan agenda-agenda yang memecah belah dan sektarian.

Minister sosial Jesuit harus bekerja sama dengan pemerintah daerah dan aparat penegak hukum untuk mempromosikan perdamaian dan rekonsiliasi di antara masyarakat di akar rumput, kata pernyataan tersebut.

Strategi Yesuit yang diumumkan datang setelah serangan terhadap orang-orang Kristen dan Muslim di India dari kelompok garis keras Hindu, yang telah meningkat sejak Partai Bharatiya Janata yang pro-Hindu berkuasa pada tahun 2014.

Di Pakistan, kekuatan fundamentalis telah menargetkan kelompok minoritas agama serta individu dan organisasi progresif. Bangladesh juga berjuang melawan bangkitnya fundamentalisme Islam.

Sri Lanka masih belum sepenuhnya pulih dari perang sipil yang dilakukan sendiri antara masyarakat Sinhala dan Tamil, kata pernyataan tersebut.

Setelah pemberontakan Marxis yang panjang di Nepal, tata pemerintahan konstitusional masih belum sepenuhnya terbentuk, menyebabkan keresahan dan keterasingan di antara masyarakat biasa.

Di Bhutan, terjadi ketegangan antara penduduk Buddhis dan Hindu Nepal.

Pernyataan tersebut mengatakan bahwa Yesuit perlu menjadi instrumen perdamaian dan rekonsiliasi untuk melawan pendukung kebencian dan kekerasan.

 

Jangan lewatkan

Dapatkan info terbaru secara gratis lewat newsletter UCAN Indonesia disini

Podcasts
Donation
© UCAN Indonesia 2024. | Kontak | Tentang | Syarat dan Ketentuan | Privasi