UCAN China ucanews.com
UCAN Indonesia

Imam, Umat Terluka Saat Pertahankan Bangunan Milik Gereja

Agustus 31, 2017

Imam, Umat Terluka Saat Pertahankan Bangunan Milik Gereja

Seorang imam dan kelompok awam memblokade peralatan berat agar tidak menghancurkan bagunan milik gereja pada 28 Agustus

Beberapa imam dan umat awam mengalami luka-luka ketika mempertahankan bagunan milik gereja ketika terjadi serangan yang dilakukan oleh petugas keamanan dan pekerja di provinsi Shanxi utara China.

Insiden tersebut terjadi di desa Wangcun di kota Laodingshan, wilayah Keuskupan Changzhi pada 29 Agustus.

Pastor Chen Jun, Gao Binglong, Ma Ning dan Shen Xuezhong dan beberapa orang awam diserang oleh petugas keamanan dan pekerja yang datang untuk menghancurkan sebuah bagunan dan tembok pagar yang kembali menjadi milik gereja empat tahun lalu. Cui Hewen, seorang awam, dipukuli oleh pekerja dan menderita luka di kepala.

Sebelum serangan tersebut, para imam bergabung dengan ratusan orang awam untuk mencegah pembongkaran oleh pekerja di pagi hari. Mereka duduk di depan peralatan berat yang disiapkan untuk pembongkaran.

Berita tentang serangan tersebut menyebar di internet, dengan beberapa orang Katolik meminta doa. Yang lain meminta lebih banyak orang awam untuk pergi ke lokasi dan memberikan dukungan. Sore hari, sekitar 20 imam dan hampir 2.000 orang awam berkumpul di lokasi tersebut.

Karena tidak dapat melaksanakan perintah pembongkaran, para pekerja dan petugas keamanan meninggalkan tempat tersebut.

Semalam, lebih dari 200 orang awam berjaga di lokasi.

“Petugas keamanan dan pekerja pergi hanya untuk mendiskusikan tindakan penanggulangan. Saya khawatir mereka akan kembali,” kata Pastor Shen, pastor paroki Gereja Wangcun, kepada ucanews.com.

Bekas gereja itu dibongkar pada tahun 1992 dan dibangun kembali sebagai pabrik oleh pemerintah setempat. Pada tahun 2012, panitia desa memutuskan untuk mengembalikan properti tersebut ke Keuskupan Changzhi. Sebuah dokumen keputusan dikeluarkan pada tahun yang sama.

Dokumen tersebut mencatat bahwa karena properti gereja asli telah dirubuhkan, panitia memutuskan untuk mengalokasikan semua fasilitas pabrik lama yang ada di dalam properti seluas 3.600 meter persegi ke keuskupan. Dokumen itu juga menyatakan bahwa perjanjian itu “mulai berlaku segera.”

“Tapi pada bulan April tahun ini, panitia desa tiba-tiba mengatakan bahwa mereka harus menghancurkan pabrik tua dan tembok pagar yang sekarang menjadi milik gereja,” kata Pastor Shen.

Sebuah surat edaran bersama dikeluarkan pada 28 Agustus oleh cabang Partai Komunis desa Wangcun dan komite desa yang mengatakan mereka akan datang keesokan harinya untuk membongkar sisa bangunan pabrik lama dan dinding pagar yang dibangun secara ilegal. Bangunan pabrik lama dibangun oleh panitia desa. Dinding pagar dibangun oleh gereja.

Sebuah ruang publik akan dibangun di lokasi tersebut, kata Pastor Shen.

Otoritas setempat mengklaim bahwa pembongkaran tersebut didasarkan pada persyaratan pemerintah kota untuk “menghancurkan yang lama dan yang rusak.” Mereka mengatakan bahwa pembangunan tersebut adalah “kerja sama lima desa” dan merupakan bagian dari “revolusi lingkungan” yang berkaitan dengan jaringan transportasi kota Changzhi. Proyek ini dibahas dan dipelajari dua kali oleh komite desa, yang mengeluarkan keputusan dengan suara bulat.

Pastor Shen mengkritik komite desa yang mencabut keputusan tahun 2012 tentang pegembaliankan properti  ke gereja. “Kami mengajukan keluhan pada bulan April. Otoritas setempat membentuk sebuah tim investigasi yang dimaksudkan untuk bernegosiasi dengan keuskupan namun tidak ada jawaban balasan untuk usulan itu dan mereka dengan segera berusaha untuk menghancurkan properti gereja dengan paksa,” kata imam tersebut. .

“Jika dibongkar, otoritas tidak akan memberikan kompensasi apapun kepada keuskupan. Kami pasti tidak akan setuju,” katanya.

 

Jangan lewatkan

Dapatkan info terbaru secara gratis lewat newsletter UCAN Indonesia disini

Podcasts
Donation
© UCAN Indonesia 2024. | Kontak | Tentang | Syarat dan Ketentuan | Privasi