UCAN China ucanews.com
UCAN Indonesia

Para Uskup Vietnam Berjalan Bersama Keluarga Muda

Oktober 19, 2017

Para Uskup Vietnam Berjalan Bersama Keluarga Muda

Para uskup Vietnam berfoto bersama setelah pertemuan

Para Uskup Vietnam menekankan pentingnya nilai – nilai perkawinan Kristiani, dan mengingatkan bahwa tekanan sosial dan budaya saat ini menghancurkan keluarga muda.

“Kami ingin mengundang keluarga muda untuk menegakkan dan mendorong nilai-nilai perkawinan Katolik,” kata para uskup dalam sebuah surat gembala kepada umat Katolik Vietnam.

Uskup mengatakan di saat tren konsumerisme dan gaya hidup yang sibuk, masyarakat Katolik semakin berurusan dengan aborsi, persekongkolan, hubungan seks sesama jenis dan perceraian.

Mereka mengatakan tren sosial dan budaya seperti itu “menghancurkan nilai keluarga tradisional, bertentangan dengan kehendak pencipta dan meninggalkan konsekuensi serius bagi generasi muda.”

Terlepas dari tantangan tersebut, banyak keluarga Katolik muda bertahan dalam pengorbanan besar untuk tetap setia pada janji pernikahan mereka, dan dengan berani menolak melakukan aborsi, kata surat tersebut.

Usai pertemuan dari 9-13 Oktober di Wisma Keuskupan Thanh Hoa di Thanh Hoa, para uskup meluncurkan “Tahun Perjalanan Bersama Keluarga Muda,” yang dimulai bulan ini.

Surat tersebut – yang ditandatangani oleh Uskup Agung Joseph Nguyen Chi Linh, ketua konferensi wali Gereja  Vietnam, dan Uskup Peter Nguyen Van Kham, sekretaris jenderal konferensi tersebut, – meminta para imam dan komunitas Katolik untuk berjalan bersama dan mendukung keluarga untuk membangun kebahagiaan.

Mereka mengatakan bahwa penting untuk melanjutkan perjalanan bersama keluarga Kristiani muda karena pernikahan merupakan proses yang panjang dimana mereka harus menerima pasangan hidup mereka.

Sebagai bagian dari pendidikan ini, para imam harus mendorong keluarga untuk berdoa bersama di rumah, menghadiri retret.  Keluarga muda harus mendapat bimbingan reproduksi, pendidikan anak-anak mereka dan cara terbaik menyelesaikan perselisihan perkawinan dan konflik keluarga.

Para uskup mengatakan bahwa pasangan Kristiani yang lebih tua memiliki peran dengan berbagi pengalaman perkawinan mereka dan memberi contoh bagaimana mencapai kebahagiaan perkawinan.

“Keuskupan harus membentuk kelompok konseling berbasis paroki yang bekerja dengan pasangan muda yang menghadapi masalah keluarga dan perkawinan,” kata Joseph Tran Van Dai, seorang tokoh Katolik dari Keuskupan Agung Ho Chi Minh City.

Hanya ada beberapa kantor konseling yang dikelola gereja di kota dan mereka tidak dapat memenuhi tuntutan keluarga bermasalah yang meningkat, tambahnya.

Dai mengatakan bahwa inisiatif baru dibutuhkan “untuk memberikan dukungan spiritual kepada keluarga muda.”

 

Jangan lewatkan

Dapatkan info terbaru secara gratis lewat newsletter UCAN Indonesia disini

Podcasts
Donation
© UCAN Indonesia 2024. | Kontak | Tentang | Syarat dan Ketentuan | Privasi