UCAN China ucanews.com
UCAN Indonesia

Vox Point Indonesia Tidak Akan Jadi Parpol

Nopember 12, 2017

Vox Point Indonesia Tidak Akan Jadi Parpol

Ketua Umum Vox Point Indonesia (VPI), Yohanes Handoyo Budhisejati melantik pengurus DPD VPI Yogyakarta dan Kota Yogyakarta

Sejak berdiri tahun lalu, sejumlah pihak bertanya-tanya soal arah perjuangan Vox Point Indonesia (VPI) selanjutnya. Ada yang mengira bahwa VPI adalah cikal bakal sebuah Parpol berbendera Katolik.

Terhadap dugaan tersebut, Ketua Umum Vox Point Indonesia (VPI), Yohanes Handoyo Budhisejati menegaskan bahwa VPI tidak akan menjadi Parpol. VPI hanya ingin hadir bersama umat Katolik Indonesia melalui pemikiran dan pencerahan politik bermartabat di bangsa ini untuk ikut membangun Indonesia. VPI juga ingin membantu kaum awam Katolik untuk berpikir dan bertindak cerdas dan taktis saat terlibat dalam perpolitikan di Tanah Air.

“Sejumlah Sekjen Parpol nasionalis ada di VPI, masa mungkin kami mau buat partai baru?” tanya Handoyo retoris.

Hal tersebut dikatakan Handoyo saat melantik pengurus DPD VPI Yogyakarta dan Kota Yogyakarta pada 10/11 di aula Gereja Santo Yusuf, Bintaran, Yogyakarta. “Romo Vikjen tidak perlu khawatir,” ungkapnya sambil melihat ke arah Romo FX Sukendar Pr yang duduk di bangku barisan depan.

Di Gereja Bersejarah

Pelantikan pengurus ormas Katolik di gereja bersejarah tersebut mengingatkan catatan sejarah keikutsertaan Gereja Katolik Indonesia dalam perjuangan kemerdekaan bangsa ini. Ketika Soekarno memindahkan ibu kota negara dari Jakarta ke Yogyakarta pada 4 Januari 1946, Uskup Soegijapranoto memindahkan pusat pelayanan Keuskupan dari Semarang ke Yogyakarta dan berpusat di Gereja Santo Yusuf, Bintaran. Tujuan Uskup pindah ke Yogyakarta adalah untuk menemani Soekarno dalam perjuangan kemerdekaan. Dari pergumulan seputar perjuangan inilah Sang Uskup menegaskan tekad umat Katolik Indonesia dengan semboyan “100 Persen Indonesia dan 100 Persen Katolik”.

Perekat Kebangsaan

Pelantikan tersebut dihadiri oleh Dirjen Bimas Katolik Eusebius Binsasi, Kepala Biro Organisasi Provinsi DIY JB Jarot Budiharjo mewakili Gubernur DIY, Romo FX Sukendar Pr selaku wakil Uskup, para pastor, suster dan para undangan lainnya.

Dalam sambutannya, Handoyo mengatakan bahwa kehadiran Vox Point di Indonesia dan Yogyakarta adalah untuk mengambil bagian secara nyata dalam pembangunan bangsa ini. Dia menegaskan, dalam situasi bangsa yang sedang menghadapi berbagai persoalan termasuk gesekan dan perpecahan, umat Katolik melalui Vox Point harus menjadi pelopor dan perekat kebangsaan. “Vox Point DIY dan Kota Yogyakarta harus menjadi perekat bangsa dan penjaga nilai-nilai kebangsaan,” tegas Handoyo.

Sementara itu, Gubernur DIY Hamengbuwono X dalam sambutannya yang dibacakan Jarot menyampaikan kegembiraan atas kehadiran Vox Point di Yogyakarta. Sultan berharap, Vox Point memberi sumbangan yang bernilai dalam mendidik bangsa, khususnya dalam bidang politik.

“Vox Point diharapkan menjadi titik temu bagi para awam Katolik untuk memberikan kontribusi nyata dalam kegiatan sosial politik di tingkat nasional yang selama ini masih sangat kurang. Bukan hanya dengan suara gaduh, tapi suara yang menggerakkan menuju kesejahteraaan bersama demi terjaganya kestabilan publik,” ungkap Sultan.

Ketika memberi sambutan, Dirjen Bimas Katolik Eusebius Binsasi menegaskan bahwa umat Katolik Indonesia dalam kapasitas dan terang imannya harus memberi kontribusi dalam pembangunan bangsa ini. Umat Katolik lanjutnya, diharapkan mengorbankan banyak hal untuk kejayaan Indonesia.

“Saat ini kebhinnekaan tercabik, ada ancaman mengganti ideologi negara, sentimen keagamaan semakin meningkat. Vox Point harus menjadi pelopor perekat bangsa. Mengharapkan kerjasama positif antara ormas Katolik.  Dan Vox Point Indonesia sedang ambil bagian secara nyata, dan hendaknya mendapat dukungan,” harap Eusebius.

Hal senada dikatakan oleh Romo Sukendar. Romo Vikjen Kevikepan DIY menyampaikan kegembiraan atas kehadiran Vox Point Indonesia.

“Kita mengharapkan pengurus yang dilantik bertepatan dengan hari pahlawan ini, berjuang sungguh-sungguh untuk masa depan Indonesia yang bermartabat,” ungkap Romo Sukendar.

Uskup Agung Semarang Mgr. Robertus Rubiyatmoko Pr melalui tayangan video juga menyambut dengan antusias kehadiran Vox Point.  Uskup berharap VPI berkontribusi nyata dalam pembangunan bangsa ini melalui pencerahan-pencerahan politik.

John S. Keban sebagai ketua DPD DIY dengan semangat mengatakan, pihaknya akan mengibarkan bendera Vox Point di seluruh DIY dan berusaha melakukan yang terbaik.

“Obor sudah dinyalakan untuk menerangi. Setiap suara yang dilontarkan harus mampu membuat pencerahan dan perubahan. Vox Point bertugas memperluas medan pelayanan gereja. 100 persen Katolik tidak berarti fundamentalis, tapi menegaskan kehadiran diri dalam bangsa ini. Vox Point hadir sebagai komunitas inklusif untuk merajut kemerdekaan demi keutuhan dalam kebhinnekaan. Vox Point akan hadir secara nyata di tengah masyarakat dan Gereja,” jelas John dalam sambutannya.

Sebelum pelantikan, seluruh pengurus dan para undangan mengikuti misa yang dipimpin oleh Romo FX Sukendar Wignyosumarta Pr didampingi oleh Romo Mateus Mali, CSsR, Romo Yustinus Agus Purwadi Pr dan Romo Stefanus Heruyanto W Pr.

Tulisan ini dikirim oleh Eman Dapa Loka dari Yogyakarta

 

Jangan lewatkan

Dapatkan info terbaru secara gratis lewat newsletter UCAN Indonesia disini

Podcasts
Donation
© UCAN Indonesia 2024. | Kontak | Tentang | Syarat dan Ketentuan | Privasi