UCAN China ucanews.com
UCAN Indonesia

Orang Kristen Sambut Baik Rencana Membantu Orang Miskin Jadi PNS

Nopember 20, 2017

Orang Kristen Sambut Baik Rencana Membantu Orang Miskin Jadi PNS

Menteri Federal Urusan Minoritas Mukhtar Abbas Naqvi saat menyampaikan pidato tentang pendidikan pada 5 Nov.

Para pemimpin Kristen di India menyambut baik rencana pemerintah memberikan pembinaan gratis kepada siswa dari minoritas agama di sana untuk membantu mereka mempersiapkan ujian masuk pegawai negeri sipil.

Mereka berharap pada akhirnya akan lebih banyak orang Kristen, termasuk dari kalangan minoritas suku, dapat menjadi bagian dari birokrat.

Presentasi Suster Anastasia Gill, anggota Komisi Minoritas Delhi, menggambarkan rencana tersebut sebagai langkah yang membesarkan harapan.

Ujian masuk pegawai negeri sipil dicatat karena termasuk yang terberat di negara ini.

Lembaga swasta mengenakan biaya US $ 500-3000 per tahun untuk melatih calon-calon dalam mengikuti serangkaian dua tes tertulis dan sebuah wawancara.

Mereka yang berhasil menjadi bagian jaringan elit India birokrat, Dinas Administrasi India.

Suster Gill mengatakan bahwa program pembinaan, jika diterapkan dengan benar, akan sangat bermanfaat bagi aspirasi Kristen miskin dari kelompok masyarakat adat dan komunitas Dalit yang kurang beruntung, yang sebelumnya dikenal sebagai kaum yang  tak tersentuh.

Menteri Federal untuk urusan minoritas Mukhtar Abbas Naqvi mengatakan bahwa pemerintah bekerja sama dengan institusi pendidikan untuk memberikan pembinaan khusus secara gratis.

Dia ingin siswa dari minoritas agama seperti Muslim dan Kristen mengatasi apa yang dia lihat sebagai “inferiority complex” untuk memberdayakan diri mereka sendiri.

Meskipun Muslim merupakan 12 persen dari 1,2 miliar penduduk India, perwakilan mereka di birokrasi dan kepolisian relatif sedikit.

Naqvi mengatakan bahwa kementeriannya menyediakan pembinaan gratis melalui persiapan dengan beberapa lembaga terkemuka dan sebagai hasilnya, tercatat 52 kandidat Muslim lulus ujian pegawai negeri sipil pada tahun 2016.

Suster Gill, seorang pengacara Mahkamah Agung, mengatakan bahwa dalam konteks politik India, kata “minoritas” sering merujuk pada umat Islam.

Sangat disayangkan bahwa banyak skema yang dirancang untuk kaum minoritas tidak menjangkau orang-orang Kristen, yang mungkin lamban memanfaatkannya, katanya.

Pastor Z. Devasagaya Raj, sekretaris kantor waligereja India untuk penduduk asli dan orang-orang Dalit, mengatakan kepada ucanews.com bahwa dia akan mendorong orang-orang Kristen yang layak untuk mengajukan pembinaan gratis.

Dia mengatakan dari tahun 2016, misinya menawarkan bantuan 10.000 rupee (sekitar US $ 150) kepada siswa ujian pegawai negeri asal Dalit untuk membeli bahan belajar.

“Tapi sejauh ini hanya satu siswa yang mendekati kami,” katanya.

Dalit dan penduduk asli membentuk sekitar 60 persen dari 25 juta orang Kristen India, kebanyakan tinggal di desa-desa terpencil.

Ritika Minj, seorang Katekumen dari sebuah masyarakat adat, mengatakan bahwa dia bergabung dengan pusat pelatihan tiga bulan yang lalu, namun beberapa temannya yang miskin tidak dapat melakukannya karena biaya yang sangat mahal tersebut.
“Tentu, rencana pemerintah akan membantu banyak siswa minoritas,” katanya.

Jangan lewatkan

Dapatkan info terbaru secara gratis lewat newsletter UCAN Indonesia disini

Podcasts
Donation
© UCAN Indonesia 2024. | Kontak | Tentang | Syarat dan Ketentuan | Privasi