UCAN China ucanews.com
UCAN Indonesia

Kardinal D’Rosario: Paus Fransiskus Datang untuk Dialog

Nopember 28, 2017

Kardinal D’Rosario: Paus Fransiskus Datang untuk Dialog

Kardinal Patrick D’Rozario berbicara kepada wartawan Bangladesh di Keuskupan Agung Dhaka 21 November 2017.

Setelah mengunjungi Myanmar, Paus Fransiskus akan ke Bangladesh dan diharapkan dapat mendorong perdamaian dan harmoni melalui dialog.

“Paus Fransiskus datang untuk berbicara dengan rakyat Bangladesh,” kata Kardinal Patrick D’Rozario dari Dhaka.

Dialog akan berpusat pada budaya dan tradisi serta agama dan kemiskinan melalui pertemuan dengan pejabat negara yang berwewenang, pemimpin lintas agama, pemuda dan komunitas Kristen yang lebih luas.

Briefing untuk wartawan diselenggarakan pada 21 November oleh sebuah komite media khusus yang menangani  kunjungan kepausan 30 November –  2 Desember.

Pada kesempatan tersebut pesan video dari Paus Fransiskus diperlihatkan. Buku berbahasa Bengali 83 halaman berjudul Paus Fransiskus juga diluncurkan.

Buku ini berisi sejarah singkat semua paus dan biografi Paus Fransiskus serta rincian ajaran dan kunjungan pastoralnya di luar Italia selama lima tahun masa pontificatnya. Sebuah CD audio ‘Shrodhhargho’ (Penghormatan)  yang berisi 10 lagu kebaktian, sedang dalam tahap akhir produksi di Dhaka.

Dan sebuah film dokumenter yang berhubungan dengan Gereja Katolik, Kristen dan Paus Fransiskus telah dikeluarkan  di delapan keuskupan. Film dokumenter ini diperkirakan akan segera disiarkan di beberapa saluran TV Bangladesh.

 

Pertanyaan mendesak

Jagoron Chakma dari The Independent, surat kabar harian berbahasa Inggris, bertanya apakah Pemerintah Bangladesh mengundang Paus Fransiskus sebagai tindakan politik sehubungan dengan krisis pengungsi Rohingya.

Ini mengacu pada ratusan ribu Muslim Rohingya yang melarikan diri ke Bangladesh dari Myanmar dalam beberapa bulan terakhir.

Kardinal D’Rozario menjawab bahwa kunjungan Paus Fransiskus disetujui lebih dari setahun yang lalu, jauh sebelum arus masuk Rohingya saat ini.

Kunjungan paus bertujuan untuk merangkul semua orang di negara ini, namun Paus Fransiskus dapat memilih untuk mengatasi penderitaan Rohingya.

“Beliau sudah berbicara tentang Rohingya, memanggil mereka ‘saudara dan saudari’ dan beliau mungkin memiliki pesan tentang mereka untuk seluruh dunia,” kata Cardinal D’Rozario.

Porimol Palma, seorang wartawan surat kabar berbahasa Inggris Daily Star, bertanya apakah Paus Fransiskus mengetahui masalah di Bangladesh seperti kurangnya peraturan hukum dan pelanggaran hak asasi manusia yang mencakup penganiayaan terhadap kelompok minoritas agama dan etnis.

“Dia sadar tentang situasi negara ini, jadi dalam pesan videonya untuk Bangladesh dia memprioritaskan rekonsiliasi, pengampunan dan perdamaian,” jawab Cardinal D’Rozario.

Paus Fransiskus berkhotbah tentang teladan Yesus untuk membantu masyarakat Bangladesh mencapai keharmonisan dan damai melalui kasih dan pengampunan, prelatus tersebut menambahkan.

 

Jangan lewatkan

Dapatkan info terbaru secara gratis lewat newsletter UCAN Indonesia disini

Podcasts
Donation
© UCAN Indonesia 2024. | Kontak | Tentang | Syarat dan Ketentuan | Privasi