UCAN China ucanews.com
UCAN Indonesia

Diperiksa, Jenazah Kandidat Orang Kudus Filipina Utuh dan Tidak Berbau

Januari 8, 2018

Diperiksa, Jenazah Kandidat Orang Kudus Filipina Utuh dan Tidak Berbau

Ahli forensik menguji jasad Uskup Agung Teofilo Camomot, seorang calon santo, di Propinsi Cebu pada 3 Januari lalu. (Foto: Melo Acuna)

Almarhum Uskup Agung Cebu Mgr Teofilo Camomot dicalonkan menjadi orang kudus. Uji forensik selama sembilan jam pun dilakukan minggu ini terhadap jasadnya sebagai bagian dari proses kanonisasi.

Persida Rueda-Acosta, seorang pengacara dan ketua tim ahli forensik yang menguji jasad prelatus itu, mengaku terkejut karena jasad tersebut tidak mengeluarkan bau busuk meskipun sudah membusuk.

“Saya kira ini mukjizat karena jasad Uskup Agung Camomot tidak mengeluarkan bau busuk meskipun kenyataannya ia telah wafat hampir 30 tahun lalu,” katanya.

Rueda-Acosta juga menjabat sebagai kepala Kantor Kejaksaan Umum.

Jasad orang-orang kudus diyakini tidak membusuk dan tidak mengeluarkan bau busuk ketika digali.

Dalam laporannya, dokter forensik Erwin Erfe mengatakan kerangka Uskup Agung Camomot tidak mengeluarkan bau menyengat yang umum terjadi pada jasad manusia.

Juga dikatakan, jubah Uskup Agung Camomot “dalam keadaan baik” dan “tidak terkoyak oleh segala macam bentuk aktivitas kutu dan insekta.”

Sementara itu, tim medis mengatakan kerangka Uskup Agung Camomot menunjukkan banyak patahan tulang rusuk, patahan tulang selangka, dan patahan tulang wajah dan tengkorak.

Uskup Agung Camomot dikenal karena kebaikan hatinya dan karyanya bagi komunitas miskin. Ia meninggal pada 27 September 1988 karena kecelakaan.

November lalu, Kongregasi untuk Penganugerahan Orang Kudus di Vatikan memberi validitas untuk penganugerahan beatifikasi bagi uskup agung itu.

Sebuah komisi Gereja yang mendesak beatifikasi prelatus itu, para biarawati dari Kongregasi Puteri-Puteri St. Teresa dan juga anggota keluarga menyaksikan penggalian jasad Uskup Agung Camomot yang dimulai pada 3 Januari lalu.

Turut menyaksikan penggalian tersebut adalah Uskup Agung Davao Mgr Romulo Valles, ketua Konferensi Waligereja Filipina. Ia memuji “kehidupan luhur” dari Uskup Agung Camomot dalam sebuah pernyataan.

“Dalam diri Uskup Agung Camomot, kami percaya bahwa kami memiliki seorang saksi kehidupan Allah dalam kehidupannya dan pribadinya karena ia mampu melakukan berbagai karya yang mengagumkan terkait amal kasih, pengampunan dan penggembalaan jiwa-jiwa dalam kehidupannya,” katanya.

Uskup Agung Camomot lahir di Cogon, bagian tengah dari Kota Carcar, pada 3 Maret 1914.

Ia diangkat menjadi uskup auksilier Keuskupan Jaro pada 26 Maret 1955. Pada tahun 1959, ia diangkat menjadi uskup koajutor Keuskupan Cagayan de Oro. Kemudian ia mendirikan Carmelite Tertiaries of the Blessed Eucharist yang juga dikenal sebagai Kongregasi Puteri-Puteri St. Teresa.

Pada tahun 1968, ia menjadi uskup auksilier Keuskupan Cebu dan pastor Paroki Carcar, Propinsi Cebu.

Jasadnya diformalin dan diletakkan di sebuah museum yang menampung benda-benda pribadi dan berbagai karya tulisannya di halaman Kongregasi Puteri-Puteri St. Teresa.

 

Jangan lewatkan

Dapatkan info terbaru secara gratis lewat newsletter UCAN Indonesia disini

Podcasts
Donation
© UCAN Indonesia 2024. | Kontak | Tentang | Syarat dan Ketentuan | Privasi