UCAN China ucanews.com
UCAN Indonesia

Umat Katolik Filipina Diminta Sebarkan Iman

Januari 24, 2018

Umat Katolik Filipina Diminta Sebarkan Iman

Seorang penari membawa patung Kanak-Kanak Yesus pada perayaan tahunan pesta Santo Nino di Propinsi Cebu, Filipina bagian tengah, pada 21 Januari (Foto: Charlie Saceda)

Umat Katolik di Filipina hendaknya menyebarkan “terang Kristus” lewat iman dan devosi mereka tidak hanya di negara mereka sendiri tetapi juga di Asia dan seluruh dunia, demikian Duta Vatikan untuk Filipina.

Uskup Agung Gabriele Giordano Caccia menyampaikan kekagumannya terhadap iman umat Katolik negara itu seusai menghadiri perayaan pesta Kanak-Kanak Yesus di Cebu pekan ini.

Ia tersentuh oleh partisipasi sekitar dua juta umat Katolik dalam prosesi keagamaan yang berlangsung selama empat jam untuk menghormati Kanak-Kanak Yesus tersebut.

“Kami akan memberkati kalian sehingga kalian akan terus menjadi tanda pengharapan, kegembiraan dan kedamaian bagi masyarakat dan negara kalian serta bagi Benua Asia yang besar ini, juga bagi dunia,” kata prelatus itu.

Ia juga menceritakan bagaimana Paus Fransiskus selalu mengenang rakyat Filipina. “Beliau cinta rakyat Filipina,” lanjutnya.

“Beliau punya kenangan indah atas kunjungannya ke Filipina tiga tahun lalu,” katanya.

Uskup Agung Caccia diangkat menjadi Duta Vatikan untuk Filipina November lalu.

“Ketika saya bertemu beliau, beliau bilang kepada saya, ‘Kamu akan mendapati iman umat Katolik (Filipina). Kamu akan terdorong oleh mereka yang menyenangkan ini,’” katanya.

Dalam pesannya pada perayaan itu, Uskup Agung Caccia menyebut persamaan prosesi keagamaan tersebut dengan kebutuhan umat Katolik untuk selalu mengikuti Allah.

“Artinya ketika kita tidak tahu kemana harus pergi dan apa yang dilakukan dalam hidup ini, jalan yang benar adalah mengikuti Yesus,” kata Uskup Agung Caccia.

“Kita saling membantu untuk menjadi umat Kristiani dan murid Yesus yang lebih baik,” katanya.

“Ketika saya lemah, saya bisa dikuatkan oleh orang-orang yang dekat dengan saya. Ketika saya ingin berhenti, orang lain akan menuntun saya,” lanjutnya.

Prelatus Ingatkan Klerus Soal Kerendahan Hati

Dalam homilinya pada Misa pontifikal pada 21 Januari, Uskup Agung Cebu Mgr Palma meminta para klerus agar “berdoa bagi pembaruan.”

Gereja Katolik di Filipina merayakan tahun 2018 sebagai “Tahun Klerus dan Hidup Suci.”

Seperti Kanak-Kanak Yesus, katanya, klerus dan kaum religius hendaknya berusaha untuk “merasa kecil” dan selalu menunjukkan kegembiraan dalam pelayanan mereka untuk masyarakat.

“Santo Nino juga seorang anak. Seperti Santo Nino, kita hendaknya merasa kecil di hadapan Tuhan. Kita tidak punya apa-apa untuk disombongkan di hadapan Allah,” katanya.

“Kita hendaknya selalu bahagia dalam karya pastoral kita. Dunia punya begitu banyak penderitaan dan masalah. Janganlah kita menambahnya dengan menunjukkan sikap buruk kita,” lanjutnya.

Ia pun mengaku menerima keluhan dari umat paroki tentang arogansi sejumlah imam dan tidak adanya antusiasme dalam karya pastoral mereka.

Sekitar 100 imam menghadiri Misa yang menyoroti aspek religius dari perayaan tahunan Cebu tersebut.

Keuskupan Agung Cebu memiliki jumlah imam terbesar di Filipina. Ada sekitar 612 imam, 200 di antaranya anggota kongregasi religius.

Patung Kanak-Kanak Yesus dari Cebu merupakan patung religius tertua di negara itu.

Penjelajah asal Portugis, Ferdinand Magellan, memberi patung itu kepada ratu Cebu pada tahun 1521 sebagai hadiah pembaptisannya.

 

Jangan lewatkan

Dapatkan info terbaru secara gratis lewat newsletter UCAN Indonesia disini

Podcasts
Donation
© UCAN Indonesia 2024. | Kontak | Tentang | Syarat dan Ketentuan | Privasi