UCAN China ucanews.com
UCAN Indonesia

HRW Kecam Perlakuan India Terhadap Kelompok Minoritas

Januari 30, 2018

HRW Kecam Perlakuan India Terhadap Kelompok Minoritas

Ratusan warga sipil menggelar aksi protes di News Delhi pada Juni tahun lalu untuk menentang kekerasan di seluruh India. Human Rights Watch (HRW) telah mengkritik aksi bisu pemerintah terkait kekerasan terhadap kelompok minoritas. (Foto: Bijay Kumar Minj/ucanews.com)

Sejumlah kelompok masyarakat sipil di India mendukung laporan tahunan Human Rights Watch (HRW) terbaru yang mengecam kekerasan bertubi-tubi terhadap kelompok minoritas agama sehingga mereka menderita di tangan kelompok-kelompok Hindu sayap kanan.

Pemerintah federal India yang dipimpin oleh Bharatiya Janata Party (BJP) yang pro-Hindu gagal mengatasi pelanggaran hak asasi, demikian Laporan Dunia 2018 HRW.

“Pemerintah gagal untuk segera atau secara kredibel melakukan investigasi terhadap berbagai serangan, sementara banyak pemimpin senior BJP secara terbuka mempromosikan supremasi Hindu dan ultra-nasionalisme yang mengarah pada kekerasan lebih lanjut,” kata laporan tersebut.

Ancaman yang semakin meningkat sepanjang 2017 adalah “kekerasan main hakim sendiri terhadap kelompok minoritas, komunitas marginal dan para kritisi” yang dilakukan oleh kelompok-kelompok yang mengklaim mendukung partai penguasa, lanjut laporan itu.

Laporan Dunia 2018 HRW juga mencatat sejumlah kasus pelanggaran termasuk pengerahan tentara dalam jumlah berlebihan ke Kashmir dan perlakuan tidak adil terhadap masyarakat adat dan kaum Dalit di India.

Dulu masyarakat adat dan kaum Dalit dianggap sebagai kelompok untouchable (tidak dapat disentuh).

“Perbedaan pendapat dicap sebagai anti-nasional. Aktivis dan jurnalis serta akademisi menjadi target pandangan mereka yang disampaikan dengan ekspresi dingin,” kata laporan tersebut.

Direktur HRW Asia Selatan Meenakshi Ganguly mengatakan kepada reporter seusai peluncuran Laporan Dunia 2018 bahwa para penguasa di India terbukti tidak memiliki kehendak untuk melindungi komunitas agama minoritas dan kelompok-kelompok rentan lainnya dari serangan yang terjadi bertubi-tubi.

Mereka yang bertanggungjawab atas serangan tersebut perlu dituntut guna mencegah terjadinya serangan di masa depan, katanya.

Laporan Dunia 2018 HRW juga menegaskan bahwa masyarakat India mengalami kekerasan sejak pemerintah BJP mulai berkuasa empat tahun lalu, kata Pravin Mishra dari Jan Sangharsh Manch (forum pertahanan masyarakat), sebuah organisasi hak asasi manusia (HAM).

“India tengah melewati masa penuh gejolak. Kekerasan terhadap kelompok minoritas tidak pernah terjadi sejak perpecahan sub-kontinen itu tahun 1947,” katanya kepada ucanews.com.

Saat ini BJP memerintah 19 dari 29 negara bagian di India dan “orang bisa melihat bahwa grafik kekerasan terhadap umat Islam, Kristiani dan kaum Dalit meluas khususnya sejak negara bagian-negara bagian ini dipimpin oleh BJP,” lanjutnya.

P.T. John, sekretaris jenderal perhimpunan petani di Negara Bagian Kerala, mengatakan kepada ucanews.com bahwa pemerintah tidak melakukan upaya apa pun untuk melindungi kelompok minroitas.

“Kelompok-kelompok Hindu yang terus menargetkan kelompok minoritas membela aksi mereka sambil melindungi diri dengan menyebut diri mereka sebagai nasionalis. Mereka menjadikan hukum dan Mahkamah Agung sebagai bahan candaan,” katanya.

Vinay Kumar, seorang tokoh kaum Dalit dan juga anggota Federasi Nasional untuk Tanah Dalit di India, mengatakan kepada ucanews.com bahwa penindasan terhadap kelompok minoritas bukan hal baru di India namun situasi ini memburuk sejak BJP mulai berkuasa.

Umat Hindu garis keras sering menyebut umat Kristiani dan Islam sebagai orang asing di India dan India hanya milik umat Hindu. “Dengan pola pikir seperti itu, bagaimana bisa kelompok minoritas merasa aman di negeri ini?” tanyanya.

Kelompok-kelompok Hindu sayap kanan pernah sekali disebut sebagai “elemen pinggiran.” Namun mereka tidak bisa lagi dianggap demikian karena partai penguasa tergantung pada dukungan mereka, dan serangan mereka sudah menjadi hal biasa.

Umat Hindu di India berjumlah 966 juta dari 1,2 miliar penduduk. Sementara itu, umat Islam dan Kristiani masing-masing berjumlah 172 juta dan 28 juta. Jumlah umat Kristiani kurang dari satu persen di beberapa negara bagian di India bagian utara di mana mereka banyak mengalami kekerasan dari kelompok-kelompok Hindu.

Persecution Relief, sebuah forum Kristiani ekumene yang memantau persekusi, mengklaim bahwa kelompok ini mencatat 600 kekerasan terhadap umat Kristiani sepanjang 2017. Kekerasan ini antara lain perusakan gereja, ancaman dan gangguan, boikot sosial, ujaran kebencian, penculikan, pembunuhan, kekerasan fisik dan percobaan pembunuhan.

Jangan lewatkan

Dapatkan info terbaru secara gratis lewat newsletter UCAN Indonesia disini

Podcasts
Donation
© UCAN Indonesia 2024. | Kontak | Tentang | Syarat dan Ketentuan | Privasi