UCAN China ucanews.com
UCAN Indonesia

Di Vietnam, Umat Katolik Bantu Petani Miskin Saat Perayaan Tet

Pebruari 14, 2018

Di Vietnam, Umat Katolik Bantu Petani Miskin Saat Perayaan Tet

Pastor Anthony Nguyen Thang berfoto bersama para petani yang menjadi korban banjir. Para petani ini menerima daging babi dan beras ketan gratis pada 11 Februari di gereja Paroki An Truyen untuk merayakan Tet. (Foto: ucanews.com)

Umat Katolik dari berbagai paroki di sebuah propinsi di Vietnam bagian tengah merayakan Tet dengan membagikan makanan kepada para petani miskin yang menderita akibat badai dan banjir yang melanda wilayah itu November lalu.

Tet merupakan perayaan terpenting di Vietnam. Tet jatuh pada hari yang sama dengan Tahun Baru Imlek. Tahun ini, Tet dirayakan mulai 14 hingga 20 Februari.

Pada Minggu (11/2), meksipun dingin mencekam, sekitar 300 petani dari berbagai agama berkumpul di gereja Paroki An Truyen untuk menerima masing-masing tiga kilogram daging babi dan 2,5 kilogram beras ketan.

Memberi bantuan makanan kepada para petani yang menjadi korban bencana banjir sudah menjadi tradisi Gereja Katolik sejak beberapa tahun terakhir.

Pastor Anthony Nguyen Thang mengatakan paroki membeli 13 ekor babi dan 700 kilogram beras ketan untuk diberikan kepada para petani miskin. Semua babi ini disembelih terlebih dahulu oleh umat paroki.

“Warga miskin makan nasi dan sayur sepanjang tahun. Mereka jarang makan daging,” katanya.

Daging babi dan ketan hanya dimakan pada saat-saat tertentu oleh banyak keluarga petani di Vietnam seperti saat pesta pernikahan dan perayaan Tet, lanjutnya. Daging babi dan ketan juga biasa digunakan sebagai persembahan kepada dewa-dewa atau pada saat ada acara untuk menghormati para leluhur.

Pada sebuah acara bertema “Tet of Love” yang digelar baru-baru ini, pastor paroki itu menyampaikan pesan yang sangat menggembirakan kepada para petani miskin tersebut.

“Kami akan membagikan sesuatu yang bermanfaat bagi Anda supaya Anda bisa merayakan Tet dengan layak dan mengatasi kesulitan akibat badai dan banjir tahun lalu,” katanya.

Seorang petani miskin non-Katolik, Doan Van Vu, 68, mengatakan: “Saya senang mendapat daging babi dan beras ketan, saya bisa menyiapkannya sebagai persembahan untuk para leluhur saat perayaan Tet.”

Vu, seorang petani lain, kehilangan 10 juta dong (sekitar 450 dolar AS) tahun lalu akibat cuaca buruk.

Kini ia menjual kupon untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari dan membantu istrinya yang sedang sakit, katanya.

Le Thi Le, seorang petani dari An Luu di Distrik Phu Vang, mengumpulkan barang-barang bekas untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.

Ibu dari tiga anak itu mengatakan banjir menyapu lahan pertanian seluas 1.000 meter persegi akhir November lalu. Akibatnya, sayuran dan tanaman lainnya rusak.

“Kami bukan Katolik, tapi umat Katolik tetap memberi kami makan untuk perayaan Tet. Kami sangat bersyukur,” katanya.

Sementara itu, Teresa Nguyen Lan Huong mengelola sebuah kelompok orang muda Katolik dari Paroki Bunda Pertolongan Abadi.

Ia mengatakan anggota kelompok memasak kue beras yang populer di Vietnam yang dikenal dengan nama banh tet dan membagikannya kepada warga miskin di Hue City.

Pencarian dana dilakukan oleh 100 anggpta kelompok yang menjual barang-barang bekas pada akhir pekan lalu, lanjutnya.

Pastor Dominic Tran Thien Thanh, asisten kepala paroki, mengatakan bazar makanan akan digelar 15 Februari dengan maksud untuk memperserat komunitas dan membantu orang miskin di momen spesial tahun ini.

Banyak paroki lain dan kongregasi religius membagikan makanan, selimut, pakaian dan uang kepada ribuan orang di wilayah pedesaan yang tidak punya cukup makanan.

Awal Februari lalu, Perdana Menteri Nguyen Xuan Phuc memerintahkan agar 12.000 ton beras diberikan kepada mereka yang kelaparan di 18 propinsi selama perayaan Tet.

Tahun lalu, Badan Pusat Pencegahan dan Pengendalian Bencana Alam melaporkan bahwa bencana alam menewaskan 386 orang dan mengakibatkan 654 orang terluka.

Kerugian akibat kerusakan rumah, tanaman, ternak dan fasilitas umum mencapai 2,65 miliar dolar AS.

 

Jangan lewatkan

Dapatkan info terbaru secara gratis lewat newsletter UCAN Indonesia disini

Podcasts
Donation
© UCAN Indonesia 2024. | Kontak | Tentang | Syarat dan Ketentuan | Privasi