UCAN China ucanews.com
UCAN Indonesia

Umat Katolik Filipina Memberi Penghormatan kepada Maestro Musik Gereja

Mei 17, 2018

Umat Katolik Filipina Memberi Penghormatan kepada Maestro Musik Gereja

Umat ​​Katolik Filipina tengah berduka atas kematian seorang  yang mereka cintai, sang ” Maestro” musik gerejawi Filipina.

Melvin Corpin, 55, komposer, penulis lirik, dan arasement, meninggal pada 11 Mei di Amerika Serikat setelah sekian lama menderita sakit.

“Dia adalah kehilangan besar bagi pelayanan musik di Keuskupan Agung Palo,” kata Eileen Ballesteros, umat Paroki  Santo Nino – Tacloban.

“Dia adalah salah satu komposer musik Gereja terbaik di keuskupan agung Palo,” kata Ballesteros.

Beberapa komposisi Corpin dimainkan saat Misa yang dipimpin Paus selama kunjungan Paus Fransiskus ke provinsi Leyte tahun 2015.

Pada 17 Januari 2015, Corpin memimpin paduan suara keuskupan agung Palo yang beranggotakan 250 orang  selama Misa Paus untuk korban Topan Haiyan.

“Keuskupan agung kami telah kehilangan harta karun musik, tetapi surga memperoleh bakat lain untuk orkestra surgawi,” kata Philip Jude Acidre yang berkolaborasi dengan Corpin untuk perayaan Hari Kaum  Muda di Filipina.

“Saya ingat dia memenuhi permintaan kami untuk sebuah komposisi musik dari Credo dalam (bahasa Tagalog) dan Agnus Dei yang memungkinkan para pelayan Ekaristi memiliki waktu untuk pindah ke lebih dari 50 tempat penerimaan komuni,” kenang Acidre.

Dia mengatakan ada rencana tahun lalu  membuat album lagu-lagu liturgi yang berjudul “Karya Suci Melvin Corpin.”

“Menyedihkan bahwa kita tidak bisa merealisasikan proyek itu, paling tidak dengan Melvin,” kata Acidre.

Madonna Songalia mengatakan dia tumbuh dengan musik Corpin di parokinya. “Dia bisa menciptakan  musik hangat dan indah kepada umat beriman,” katanya kepada ucanews.com.

Juru bicara Keuskupan Agung Palo, Pastor Chris Arthur Militante, mengucapkan terima kasih kepada Corpin yang digambarkan pastor itu sebagai “seorang mentor, dan seorang teman.”

Corpin adalah wakil ketua untuk Ensemble, Pelatihan dan Pengembangan kelompok Waraynon Initiative Network, sebuah organisasi nirlaba yang berpusat di California bagian selatan, sampai dia meninggal.

Organisasi ini berasal dari sekelompok warga Filipina yang bertujuan “melestarikan dan mempromosikan warisan budaya Filipina melalui seni.”

Dalam sebuah pernyataan, kelompok itu mengatakan  almarhum musisi ini adalah “bagian tak terpisahkan dari organisasi” dan dia meninggalkan “warisan musik, cinta, dan persahabatan.”

Jess de Paz, direktur artistik dari Leyte Dance Theatre, mengatakan musik Corpin “akan bertahan sebagai memoar yang indah.”

Cinta Corpin pada musik ditunjukkan sejak  awal hidupnya ketika berusia empat tahun dia mulai bermain piano. Ketika dia berusia 10 tahun, dia mulai menulis dan mengaransemen musik.

Dia menyelesaikan gelar musik di Leyte Normal University di Kota Tacloban. Setelah lulus, ia mulai menyelenggarakan konser dan paduan suara di paroki dan sekolah.

Konferensi Waligereja Filipina dan pemerintah kemudian menugaskan Corpin  menyusun nyanyian dan musik liturgi. Dia biasa bepergian ke luar negeri mengadakan  lokakarya dan konser sebagai direktur musik dari kelompok karismatik “Keluarga Anak – anak Allah.”

Dia memimpin paduan suara anak-anak dari Yayasan Pendidikan St. Theresa Tacloban dalam memenangkan penghargaan berbagai kompetisi di Filipina.

Kecerdasan musik Corpin memungkinkan dia untuk hidup dan bekerja di Amerika Serikat tempat Gereja Paroki St. Monica Carpentersville, Illinois, menugasi dia  menjadi direktur musik paduan suara.

Corpin bertahan hidup sekian lama karena dukungan istrinya, Carla, seorang perawat dan penyanyi, dan keempat anak mereka yang juga memainkan alat musik yang berbeda.

 

Jangan lewatkan

Dapatkan info terbaru secara gratis lewat newsletter UCAN Indonesia disini

Podcasts
Donation
© UCAN Indonesia 2024. | Kontak | Tentang | Syarat dan Ketentuan | Privasi