UCAN China ucanews.com
UCAN Indonesia

Paus: Gosip Menghancurkan Karya Allah

Juni 8, 2018

Paus: Gosip Menghancurkan Karya Allah

Paus Fransiskus memberikan sambutan dalam audiensi mingguannya di Lapangan St. Petrus di Vatikan pada 6 Juni. (Foto: Tiziana Fabi/AFP)

Perdamaian adalah sebuah karunia yang bisa dengan mudah dihancurkan oleh gosip dan ucapan buruk terhadap sesama, kata Paus Fransiskus.

Orang yang menerima dan memberi tanda perdamaian “seharusnya laki-laki dan perempuan yang membawa perdamaian” dan tidak menghancurkan “perdamaian yang dianugerahkan oleh Roh Kudus dengan lidah kalian,” katanya dalam audiensi umum mingguan, Rabu (6/6).

“Gosip bukan merupakan sebuah karya Roh Kudus, bukan sebuah karya persatuan Gereja. Gosip menghancurkan karya Allah. Mohon berhenti bergosip,” lanjutnya.

Meneruskan rangkaian pembicaraan tentang penguatan, Paus Fransiskus berbicara tentang karunia Roh Kudus yang diterima oleh umat Kristiani dalam Sakramen.

Ketika seseorang diurapi minyak, karunia itu “merasuk ke dalam diri kita dan berbuah sehingga kita bisa kemudian memberikan karunia ini kepada sesama,” jelasnya. Karunia bukan untuk disimpan “seolah-olah jiwa itu seperti gudang penyimpanan.”

Meskipun biasanya uskup – penerus para rasul dan penjamin persatuan Gereja – yang memberikan Sakramen Penguatan kepada seseorang, ia juga berperan seperti umat Kristiani dalam mewartakan cinta kasih.

“Sebagian orang mungkin berpikir bahwa di dalam Gereja ada tuan – Paus, uskup, imam – dan kemudian pelayan lainnya,” kata Paus Fransiskus. “Tidak, Gereja selalu berarti setiap orang. Dan kita semua memiliki tanggung jawab untuk saling menguduskan, saling peduli. Gereja itu ‘kita.’ Setiap orang punya tugas di dalam Gereja, tetapi kita semua adalah Gereja.”

Saat Sakramen Penguatan, lanjutnya, uskup mengatakan kepada penerima Sakramen itu, “Damai besertamu,” yang merupakan “sebuah gestur yang mengungkapkan persekutuan Gereja dengan uskup dan dengan semua umat beriman.”

Namun karunia bisa hilang jika umat Kristiani mulai menyampaikan hal-hal buruk satu sama lain setelah mereka mengikuti Misa.

“Gosip itu perang,” kata Paus Fransiskus. “Kasihan Roh Kudus! (Bayangkan) karya-Nya bersama kita dengan kebiasaan bergosip kita!”

Paus Fransiskus mendesak umat beriman agar mewartakan Injil melalui perbuatan dan perkataan “yang memperbaiki akhlak dan bukan melalui gosip yang menghancurkan.”

Seperti perumpamaan tentang talenta, lanjutnya, karunia Roh Kudus merupakan sebuah benih yang berbuah jika dibagikan kepada sesama dan tidak berbuah “jika dikubur karena rasa egois.”

“Jika kita memilki benih itu, bukan berarti benih itu kita simpan rapat-rapat. Benih ini untuk ditabur. Semua kehidupan harus ditabur agar berbuah dan berkembangbiak. Kita harus memberikan kembali karunia Roh Kudus kepada komunitas,” kata Paus Fransiskus.

 

Jangan lewatkan

Dapatkan info terbaru secara gratis lewat newsletter UCAN Indonesia disini

Podcasts
Donation
© UCAN Indonesia 2024. | Kontak | Tentang | Syarat dan Ketentuan | Privasi