Orang-orang Kristen dari berbagai denominasi di seluruh India mengenang mereka yang wafat karena mempertahankan iman mereka dengan berdoa bersama setiap 22 Juli.
Berbagai kelompok Kristen, kebanyakan dari Gereja Pantekosta dan Gereja Protestan, merayakan Hari Martir India dengan berdoa bagi mereka yang wafat karena mempertahankan iman mereka. Kebanyakan terbunuh oleh kelompok Hindu garis keras.
“Sebanyak 10 orang Kristen telah tewas dalam tiga tahun terakhir di tengah penganiayaan yang terus berlanjut,” kata Shibu Thomas, pendiri Persecution Relief, sebuah forum ekumenis yang memulai kegiatan ini tahun lalu.
Acara ini bertujuan untuk berdoa bagi mereka yang wafat karena terbunuh dan mengakui sebagai orang Kristen dengan menjalankan iman mereka, kata Thomas.
Di antara mereka yang tewas adalah siswi berusia 14 tahun di negara bagian Chhattisgarh, India Tengah, yang diperkosa dan dibunuh. “Gadis itu diserang karena keluarganya menolak untuk meninggalkan iman Kristen mereka,” kata Thomas kepada ucanews.com.
Tiga tahun lalu, Sonawati Dhan menyaksikan ketika suaminya dan pendeta setempat Chamu Hasda Purty ditembak mati di depannya. Keempat anaknya juga menyaksikan pembunuhan itu.
Dhan mengatakan peringatan akan pristiwa hari itu “adalah sebuah dorongan” bagi dia melanjutkan “pewartaan untuk membawakan firman Tuhan” di negara bagian Jharkhand.
Hari Martir Kristen dirayakan mulai tahun lalu karena kekhawatiran akan peningkatan kekerasan terhadap orang Kristen di seluruh negeri. Para pemimpin Kristen mengatakan ini terjadi sejak Partai Bharatiya Janata yang pro-Hindu (BJP) merebut kekuasaan di New Delhi empat tahun lalu.
Thomas mengatakan organisasinya telah mencatat 508 insiden serangan terhadap orang Kristen dari Januari hingga Juni tahun ini. Yayasannya mencatat 732 insiden seperti itu tahun 2017, dua kali lipat insiden kekerasan yang terjadi terhadap orang Kristen setahun sebelumnya.
Selain menjadi korban kekerasan, orang Kristen juga menghadapi pemeriksaan polisi atas tuduhan yang terkait dengan tuduhan hasutan, diskriminasi dan penghinaan agama, kata Thomas.
Pastor Maria Stephen, pejabat humas Gereja Katolik di negara bagian Madhya Pradesh, India bagian selatan, mengatakan sebagian besar keuskupan Katolik di negara bagian itu juga ikut menandai hari itu dengan doa.
Kebanyakan serangan terjadi di bagian utara India di mana umat Kristen berjumlah kurang dari satu persen populasi pemeluk agama yang didominasi Hindu. Misionaris dan pendeta dan bahkan orang Kristen biasa terus diserang dan dituduh mengubah keyakinan warga masyarakat adat dan Dalit (dahulu tidak dapat disentuh).
Sekitar 27 juta orang Kristen hidup berdampingan di antara penduduk India yang berjumlah 1,2 miliar orang. Sekitar 20 juta orang Kristen hidup di negara bagian selatan atau negara bagian timur laut.