UCAN China ucanews.com
UCAN Indonesia

Paus Fransiskus akan Mengunjungi Jepang Tahun Depan

September 13, 2018

Paus Fransiskus akan Mengunjungi Jepang Tahun Depan

Dalam sebuah pertemuan di Roma dengan delegasi Jepang yang berkunjung pada 12 September, Paus Fransiskus mengumumkan rencana  mengunjungi Jepang tahun depan.

“Karena kamu ada di sini, aku ingin mengumumkan niatku  mengunjungi Jepang tahun depan. Saya  harap saya  bisa memenuhi janji ini,” kata Paus Fransiskus kepada anggota Asosiasi Tensho Kenoh Shisetsu Kenshoukai.

“Sekali lagi, terima kasih atas kunjungan Anda,” kata paus, seraya meminta para tamunya untuk “menyampaikan kepada masyarakat Anda yang luar biasa dan negara besar Anda, rasa persahabatan dari Paus dan penghargaan dari seluruh Gereja Katolik.”

Anggota asosiasi itu berada di sana bersama Pastor Renzo De Luca dan Shinzo Kawamura. Pastor De Luca adalah provinsi Yesuit kelahiran Argentina di Jepang dan merupakan seorang novis Paus Fransiskus ketika ia menjadi magister novis di Argentina.

Sudah menjadi pengetahuan umum bahwa Paus Fransiskus berharap menjadi misionaris di Jepang setelah bergabung dengan Serikat Yesus dan menjadi imam. Tetapi, atasannya percaya bahwa dia tidak memiliki kesehatan yang baik untuk melakukannya.

Paus berbicara tentang bagaimana 400 tahun  lalu,  tahun 1585, empat pemuda Jepang tiba di Roma, ditemani oleh beberapa misionaris Yesuit, untuk mengunjungi Paus Gregorius XIII.

“Ini adalah perjalanan yang luar biasa, karena ini adalah pertama kalinya sekelompok perwakilan dari negara besar Anda datang ke Eropa,” kata paus.

“Orang Eropa bertemu orang Jepang dan Jepang bertemu Eropa di jantung Gereja Katolik,” katanya. “Pertemuan bersejarah antara dua budaya besar dan tradisi spiritual, merupakan hal yang tepat untuk dikenang, seperti halnya asosiasi Anda.”

Empat pemuda dari era Tensho melakukannya dengan komitmen dan keberanian, kata paus. “Secara khusus, saya ingin mengingat pemimpin mereka, Mancio Ito, yang menjadi imam, dan Julian Nakaura, yang seperti banyak lainnya menjadi  martir di Nagasaki dan dinyatakan sebagai orang kudus,” tambahnya.

“Perjalanan para pendahulu muda Anda berlangsung lebih dari delapan tahun, tidak ada pesawat pada waktu itu. perjalanan Anda lebih singkat dan kurang melelahkan. Tetapi saya berharap Anda merasa disambut oleh paus sebagaimana adanya dan bahwa, seperti mereka, Anda akan menikmati sukacita pertemuan ini dan didorong untuk kembali ke negara Anda sebagai duta persahabatan dan promotor nilai-nilai manusia dan Kristen yang besar,” kata Paus Fransiskus.

Dia juga mendorong anggota asosiasi itu  mempromosikan proyek-proyek budaya dan solidaritas, “menyumbangkan dana bantuan untuk pelatihan orang-orang muda dan anak yatim, terimakasih atas kontribusi perusahaan yang peduli terhadap masalah mereka.”

“Anda ingin menunjukkan bahwa agama, budaya, dan dunia ekonomi dapat bekerja sama secara damai untuk menciptakan dunia yang lebih manusiawi yang dicirikan oleh ekologi integral. Ini sepenuhnya sesuai dengan apa yang saya inginkan untuk kemanusiaan hari ini dan esok, seperti yang saya tulis didalam ensiklik Laudato si‘. Ini adalah jalan yang benar untuk masa depan rumah kita bersama,’ kata paus.

Paus Yohanes Paulus II adalah satu-satunya paus yang pernah mengunjungi Jepang. Kunjungannya ke negara itu pada 23-26 Februari 1981, adalah bagian dari perjalanan panjang termasuk mengunjungi Pakistan, Filipina, Guam dan negara bagian Alaska, AS.

 

Jangan lewatkan

Dapatkan info terbaru secara gratis lewat newsletter UCAN Indonesia disini

Podcasts
Donation
© UCAN Indonesia 2024. | Kontak | Tentang | Syarat dan Ketentuan | Privasi