UCAN China ucanews.com
UCAN Indonesia

SINGAPURA – Paulus dari Tarsus Jadi Bintang dalam Retret Tahun Paulus

September 2, 2008

SINGAPURA (UCAN) — Sementara warga Singapura secara khusus memanfaatkan hari Minggu sore bersama keluarga, 55 umat Katolik dari Paroki Kristus Raja baru-baru ini memilih memanfaatkan waktu bersama anggota keluarga bersama seorang anggota keluarga spiritual mereka yang sudah berusia  2.000 tahun.

Para umat paroki itu, yang berusia 35 tahun ke atas, memanfaatkan lebih dari empat jam pada 31 Agustus dalam sebuah “retret film” yang diadakan Para Suster Putri-Putri St. Paulus (FSP, Daughters of St. Paul) di pekarangan gereja.

Retret yang diisi dengan pemutaran film Paul of Tarsus  selama tiga jam itu merupakan sejenis retret yang pertama kali diadakan di sebuah gereja paroki di Singapura. Namun para suster FSP bermaksud mengadakan retret-retret serupa di paroki-paroki lain di Keuskupan Agung Singapura sebagai proyek utama mereka untuk Tahun Paulus, yang ditetapkan Paus Benediktus XVI dari 28 Juni 2008 hingga 29 Juni 2009 untuk memperingati 2.000 tahun St. Paulus.

“Kami memilih menggunakan film karena dia bersifat visual, yang lebih efektif dibandingkan dengan mendengar suatu presentasi lisan,” jelas Suster Lim, yang telah dilatih dalam mengadakan retret film.

Setelah pengantar singkat oleh seorang suster, film itu diputar non-stop. Setelah itu, para peserta retret memanfaatkan satu jam untuk refleksi pribadi tentang apa yang mereka nonton terkait dengan kehidupan Kristen mereka, dengan menggunakan sejumlah pertanyaan penuntun yang telah disiapkan. Mereka kemudian berbagi refleksi mereka dalam kelompok-kelompok kecil. Retret itu ditutup dengan penjelasan singkat oleh para suster dan doa penutup.

“Tujuan umumnya adalah untuk membantu umat memahami Paulus dengan lebih baik,” jelas Suster Lim. Kita mungkin membaca surat-surat rasul itu, katanya, “namun seberapa jauh kita sungguh mengenal Paulus?”

Retret setengah hari itu digambarkan oleh suster itu sebagai kesempatan “beristirahat dari kerja untuk bersama Tuhan, dengan sikap membuka diri terhadap dan menerima Sabda Allah.

June Lim, yang melayani dalam seksi liturgi anak-anak di paroki itu, mengakui bahwa ia datang terutama ”untuk menambah jumlah peserta” untuk retret itu, namun ia mengalami retret itu bermanfaat “keluar dan rileks” dari kehidupannya yang sibuk.

“Saya bisa mengaitkan Paulus dalam perjuanganku sendiri dalam melayani di bidang kerasulan dan di dalam keluarga. Saya menyadari bahwa St. Paulus memberi banyak nasehat, dan bahwa apapun yang ditulis dalam Kitab Suci itu sungguh merupakan pengalaman pribadi para penulis,” kata wanita itu kepada UCA News.

Terence Kwek, seorang anggota Tim Kerasulan Kitab Suci, berbagi: “Saya membaca banyak tentang St. Paulus, namun apa yang dibaca itu hanya di atas kertas. Film ini membantu menghidupkannya. Film ini membantu saya untuk mengetahui Paulus.”

Retret film berikut dijadwalkan pada 28 Oktober di Gereja St. Fransiskus Asisi. Suster Lim berharap mereka dapat memulai lebih awal di hari itu sehingga para peserta retret akan lebih banyak waktu “untuk bersama Tuhan.”

Sementara itu, umat Katolik dari seluruh Singapura didorong untuk mencatat nama-nama mereka di dalam buku besar dekat altar di Gereja St. Petrus dan St. Paulus, dekat kawasan pusat bisnis, dan berjanji membaca sedikitnya satu surat Paulus dalam Kitab Suci.

Pastor Thomas Lim O.Carm, kepala paroki dari satu-satunya paroki Katolik di Singapura yang menggunakan Apostle of the Gentiles (Rasul Bangsa-Bangsa non-Yahudi) itu, mengatakan kepada UCA News, “Buku niat akan ditutup pada Misa penutup pada Juni 2009 dan akan diserahkan kepada Duta Vatikan (untuk Singapura), Uskup Agung Salvatore Pennacchio, dengan harapan bahwa buku itu akan dibawa ke Roma sebagai tanda peringatan umat Katolik Singapura merayakan Tahun Santo Paulus.”

Dalam perayaan setahun ini, yang dimulai dengan Misa tengah malam pada 28 Juni yang dipersembahkan oleh Uskup Agung Singapura Mgr Nicolas Chia di gereja itu, paroki itu akan memusatkan perhatian pada promosi teks-teks Paulus dan gerakan ekumene, seperti yang diminta oleh Paus Benediktus.

END

Jangan lewatkan

Dapatkan info terbaru secara gratis lewat newsletter UCAN Indonesia disini

Podcasts
Donation
© UCAN Indonesia 2024. | Kontak | Tentang | Syarat dan Ketentuan | Privasi