UCAN China ucanews.com
UCAN Indonesia

BANGLADESH – Pemimpin Gereja Katolik Adakan Natal bagi Para Pekerja Media

Desember 26, 2008

DHAKA (UCAN) – Orang-orang media merasa dikuatkan ketika pemimpin Gereja Katolik di Bangladesh mengakui karya mereka dan resiko-resiko yang kadang-kadang dialami dalam menjalankan karya itu.

Sekitar 50 wartawan dan yang lain dari berbagai media elektronik dan cetak menghadiri “Perayaan Pre-Natal 2008 untuk Menghormati Para Pekerja Senior di Media” di kediaman uskup agung Dhaka. Koran-koran nasional utama dan berbagai stasiun TV meliput peristiwa itu, serta berbagai perayaan Natal lainnya di Dhaka.

 Uskup Agung Dhaka Mgr Paulinus Costa, yang sekaligus ketua Konferensi Waligereja Bangladesh, mengadakan acara itu, yang dimulai pada jam 11.00 siang, 25 Desember.

 Sejak memimpin Keuskupan Agung Dhaka, satu-satunya keuskupan agung di Bangladesh itu, Uskup Agung Costa selalu mengadakan acara Natal setiap tahun dengan orang-orang media untuk menyoroti penting peran yang dimainkan orang-orang media itu dalam masyarakat.

 Mereka memberi “inspirasi bagi kehidupan, terang dalam kegelapan,” katanya, sambil menghimbau hadirin yang umumnya komunikator Muslim itu untuk menciptakan sebuah “kebudayaan kasih dan pengampunan” melalui karya dan kehidupan mereka.”

 “Dengan masuk ke dalam situasi yang penuh resiko bagi kehidupan mereka sendiri, para pekerja media menginformasikan banyak kisah human-interest kepada kita,” kata prelatus itu kepada hadirin.

 Menurut laporan 2008 dari LSM internasional Reporters Without Borders, wartawan Bangladeshi menghadapi lebih sedikit serangan fisik dan ancaman kematian di tahun 2007 ketimbang tahun sebelumnya, tetapi lebih banyak yang ditahan. Menurutnya, itu karena tentara “banyak melanggar kebebasan pers dengan membungkam para wartawan independen,” dengan mengutip penganiayaan para wartawan oleh militer.

 Uskup Agung Costa menyatakan para wartawan sebagai orang “yang paling dekat dengan dan dikasihi oleh kaum miskin dan tertindas” dan percaya bahwa media memperteguh demokrasi. Dia juga menyebut peliputan pemilihan umum, yang dijadwalkan pemerintah yang didukung militer pada 29 Desember, hampir dua tahun setelah pemerintah itu berkuasa pada 11 Januari 2007. Pemimpin Gereja Katolik itu mendorong media untuk terus berperan aktif dalam mendorong pemilih untuk memilih para pemimpin yang layak.

 Manjurul Ahsan Bulbul, editor utama ATN Bangla, saluran utama TV satelit Bangladeshi, mengatakan kepada hadirin bahwa kendati banyak orang mengkritik para wartawan, Uskup Agung Costa “memberi pengakuan atas pelayanan kita, yang tentu saja bagi kita sangat membesarkan hati.”

 Dia mengamati bahwa: “Berbagai festival keagamaan dari semua agama menjadi perayaan sosial, dan ini merupakan aspek positif paling kuat dari Bangladesh, kendati ada banyak aspek negatif.”

 Anisul Haq, wakil editor harian berbahasa Bangla (Bengali) Prothom Alo (terang pertama), menambahkan bahwa harapannya adalah keberlangsungan hidup bersama semua pemeluk agama dan kasta dalam kedamaian di Bangladesh.

 “Marilah kita jadikan dunia ini pantas dijadikan tempat tinggal dengan memperhatikan pesan perdamaian dari setiap agama,” kata Haq kepada sesama pekerja media.

 Setelah sambutan-sambutan, Uskup Agung Costa memberi berkat dan kemudian memotong kue Natal dan berbagi kue itu dengan para peserta.

 END

Jangan lewatkan

Dapatkan info terbaru secara gratis lewat newsletter UCAN Indonesia disini

Podcasts
Donation
© UCAN Indonesia 2024. | Kontak | Tentang | Syarat dan Ketentuan | Privasi