MAUMERE, NTT (UCAN) — Jenazah seorang imam diangkat dari kubur dan diotopsi empat bulan setelah dimakamkan, menyusul adanya dugaan bahwa ia dibunuh.
Pastor Faustinus Sega, 34, ditemukan tewas pada 13 Oktober 2008 di Padang Denabiko, Desa Olakile, Pulau Flores. Laporan polisi mengatakan bahwa pastor pembantu di Paroki St. Yosef di Desa Bajawa, Kabupaten Ngada, meninggal akibat serangan jantung.
Namun Uskup Agung Ende Mgr. Vincentius Sensi Potoka mengimbau penyelidikan setelah seseorang tidak dikenal menelepon seorang imam dan mengklaim bahwa Pastor Sega dibunuh.
Pada 14 Februari, jenazah Pastor Sega diangkat dari kubur yang terletak di kompleks Seminari Menengah St. Johanes Berchmans di Mataloko, dan autopsi dilakukan.
Menurut Suster Elisabeth Widi FMM, seorang anggota tim pencari fakta, hasil otopsi mengindikasikan bahwa Pastor Sega meninggal karena pukulan benda tumpul di bagian kepala. Juga ada memar di janggut.
Polisi telah menangkap seorang laki-laki dan perempuan sebagai tersangka.
END