UCAN China ucanews.com
UCAN Indonesia

INDONESIA – Orang Awam Turut Danai Misi Afrika

Pebruari 19, 2009

ENDE, NTT (UCAN) — Umat Katolik di Indonesia bagian timur sedang berencana menggalang dana untuk membantu para misionaris lokal yang berkarya di Afrika.

Stefanus Rosi, wakil ketua Paguyuban Soverdia, sebuah perkumpulan para awam Katolik di Pulau Flores, mengungkapkan harapan bahwa umat Katolik akan menyumbangkan dana untuk mendukung para misionaris lokal yang membutuhkan dana di Afrika. “Gagasan ini mulai dibicarakan dalam komunitas basis Gereja,” katanya.

Soverdia, yang namanya diambil dari Societas Verbi Divini (SVD), nama bahasa Latin dari Kongregasi Serikat Sabda Allah, didirikan tahun 1999 untuk menandai peringatan 125 tahun kongregasi itu. Soverdia memiliki pengaruh yang kuat di Flores, dengan sekitar 1.000 anggota yang mengadakan pertemuan bulanan untuk memperkuat semangat misioner di kalangan kaum awam, dan berdoa bagi para misionaris.

Lebih dari 200 misionaris dari Flores, sebuah pulau mayoritas Katolik, melayani di  Asia, Afrika, Amerika dan Eropa.

Rosi mengatakan paguyubannya akan menetapkan setiap 1 Oktober untuk mengumpulkan dana dari umat Katolik. “Setiap tanggal 1 Oktober umat menyisihkan sebagian pendapatnya untuk dikumpulkan bagi kepentingan para misionaris di luar negeri,” katanya.

Rencana paguyuban awam itu sesuai dengan seruan Uskup Agung Vincentius Sensi Potokota kepada umat Katolik untuk menyumbang bagi misi luar negeri.

Dalam homilinya pada sebuah Misa di bulan Januari untuk merayakan seabad kematian Santo Arnoldus Janssen (1837-1909), ia mendesak umat Katolik ” supaya tidak hanya subur mengirimkan misionarisnya ke luar negeri tapi juga membantu secara finansial untuk mengatasi kesulitan mereka di daerah misi.” Santo Janssen, imam Jerman, mendirikan Serikat Sabda Allah (SVD) tahun 1875 di Belanda.

Bruder Martin Mamaq SVD mengatakan serikatnya menyambut baik berbagai upaya Soverdia dalam mengumpulkan dana.

“Saya sendiri pernah bekerja di Ghana, Afrika selama lima tahun. Betapa sulit medan karya para misonaris kita,” kenangnya. Ia mengatakan para misionaris di Afrika sering meminta dana dari negara lain di Eropa dan Amerika untuk mengembangkan misi mereka. Ia juga menceritakan bahwa ketika para misionaris kembali ke Flores untuk berlibur, provinsi mereka memberikan sejumlah uang untuk dibawa kembali ke misi mereka. ”Usaha apapun yang mau membantu para misionaris di luar negeri adalah menggembirakan.”

Kongregasi di Flores mulai mengirim para misionaris ke luar tahun 1983, dimulai dengan dua imam ke negara tetangga, Papua New Guinea. Ada empat provinsi SVD di Indonesia dengan dua provinsi, Ende dan Ruteng, berbasis di Flores. Dua lainnya adalah Jawa dan Timor.

END

Jangan lewatkan

Dapatkan info terbaru secara gratis lewat newsletter UCAN Indonesia disini

Podcasts
Donation
© UCAN Indonesia 2024. | Kontak | Tentang | Syarat dan Ketentuan | Privasi