UCAN China ucanews.com
UCAN Indonesia

MYANMAR – Program Prapaskah Tekankan Pengharapan dan Cinta Kasih

Pebruari 19, 2009

MANDALAY, Myanmar (UCAN) — Menyumbangkan sedikit bagi mereka yang berkekurangan menjadi pesan para pekerja Gereja dan pemimpin kaum muda dari berbagai keuskupan, yang diterima dalam program animasi Prapaskah baru-baru ini.

Mereka berjanji untuk menyebarkan pesan ini sebagai tanda pengharapan di berbagai daerah dan pelayanan Gereja mereka masing-masing.

Sebanyak 57 katekis, pemimpin kaum muda, relawan Gereja, imam, dan biarawati dari Myanmar tengah berpartisipasi dalam program yang diselenggarakan pada 2-3 Februari di tempat ziarah Rosario Kudus di Chanthagone, dekat Mandalay itu. Pelayanan Sosial Karuna Myanmar, organisasi pelayanan sosial milik Gereja Katolik, menyelenggarakan program itu.

Para peserta mengkaji dan membahas buku “Testimony of Hope” yang ditulis oleh Kardinal Francis Xavier Nguyen Van Thuan, mantan ketua Dewan Kepausan untuk Keadilan dan Perdamaian, yang sudah meninggal. Buku itu berdasarkan refleksi spiritual yang disampaikan kardinal asal Vietnam itu kepada paus dan para pejabat senior Vatikan pada Maret 2000. Karuna Myanmar telah menterjemahkan karya itu ke dalam bahasa Myanmar.

Pastor Christopher Raj, ketua Pelayanan Sosial Karuna Myanmar, berbicara kepada UCA News tentang tujuan program itu.

“Pesan yang kami sampaikan adalah bahwa kita harus membantu yang berkekurangan dengan uang kita sebagai bagian dari aksi puasa. Sasaran kami adalah semua orang, termasuk anak-anak, untuk menyisihkan uang selama masa Prapaskah sehingga kita dapat melaksanakan proyek-proyek pengembangan bagi masyarakat,” katanya. Ia menambahkan bahwa Karuna mengumpulkan uang selama masa Prapaskah bagi orang-orang yang dilanda bencana alam seperti badai Nargis.

Imam itu menjelaskan bahwa program animasi itu memberi kesempatan kepada para peserta untuk membagikan apa yang telah mereka ketahui dari umat Katolik di keuskupan dan komunitas mereka masing-masing, dan para peserta itu mengatakan mereka akan melakukannya.

Paul Sai, seorang katekis, mengatakan ia akan melaksanakan program serupa bagi para katekis, orang muda, dan anggota asosiasi Putri Maria di Keuskupan Agung Taunggyi. Dalam masa Prapaskah, umat Katolik di Taunggyi mengumpulkan uang untuk orang miskin dan mereka yang menghadapi keadaan darurat, kata Sai, yang juga sekretaris Karuna Taunggyi.

Peter Soe Min Oo, katekis dari Keuskupan Pathein, mengatakan dia akan mendesak umat Katolik di daerahnya untuk menabung selama masa Prapaskah dan menyumbangkannya untuk orang yang kurang beruntung.

Pelayanan Sosial Karuna Myanmar telah mengadakan program animasi seperti itu sejak 2002 untuk memberdayakan orang awam supaya berpartisipasi dalam kehidupan Gereja.

Pastor John Maung Nee, kepala Gereja Francis Xavier di Mandalay, mengatakan umat Katolik harus melakukan karya karitatif dalam masa Prapaskah seperti mengunjungi orang sakit di rumah sakit dan penjara.

“Di paroki saya, kami membagikan kotak-kotak untuk menyimpan uang dan kemudian mengirimkannya ke keuskupan,” tambahnya.

Bagi umat Kristen, masa Prapaskah berlangsung selama empat puluh hari untuk melakukan silih dan berpuasa sebagai persiapan dalam mengenang kembali wafat dan kebangkitan Kristus. Masa Prapaskah dimulai pada Rabu Abu, yang jatuh pada 25 Februari tahun ini.

END

Jangan lewatkan

Dapatkan info terbaru secara gratis lewat newsletter UCAN Indonesia disini

Podcasts
Donation
© UCAN Indonesia 2024. | Kontak | Tentang | Syarat dan Ketentuan | Privasi