UCAN China ucanews.com
UCAN Indonesia

INDONESIA – KWI Desak Capres-Cawapres Pertahankan Masyarakat Terbuka

Juni 11, 2009

JAKARTA (UCAN) — Presiden Amerika Serikat Barack Obama pernah mengatakan bahwa Indonesia, tempat ia belajar ketika masih anak-anak, merupakan model negara mayoritas Muslim yang moderat. Namun bagi para uskup di Indonesia, ada kekhawatiran bahwa masyarakat yang pluralistik ini berada dalam ancaman.

Inilah alasan mengapa sekretaris jenderal Konferensi Waligereja Indonesia (KWI) dan seorang uskup lainnya yang mewakili ketua KWI Uskup Padang Mgr Martinus Dogma Situmorang OFMCap menerima kunjungan dua calon pemimpin dari negara yang berpenduduk lebih dari 200 juta orang ini pada 9 Juni, menjelang pemilihan presiden, untuk meminta mereka memastikan bahwa Indonesia masih merupakan sebuah masyarakat yang terbuka bagi semua agama.

Uskup Palangkaraya Mgr Aloysius Maryadi Sutrisnaatmaka MSF dan Uskup Bogor Mgr Michael Cosmas Angkur OFM bertemu Jusuf Kalla dari Partai Golkar dan Wiranto dari Partai Hanura di Jakarta untuk menyampaikan keprihatinan mereka.

Kalla dan Wiranto, keduanya Muslim, merupakan satu dari tiga pasangan capres-cawapres yang akan bersaing dalam pemilihan presiden 8 Juli. Kalla saat ini menjabat sebagai wakil presiden. Ia dan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dari Partai Demokrat dilantik pada 21 Oktober 2004.

Kalla mecalonkan diri sebagai presiden, sementara Wiranto sebagai wakil presiden.

Uskup Sutrisnaatmaka mengatakan kepada mereka bahwa agama dan kepercayaan “merupakan kekuatan bangsa Indonesia dalam menghadapi berbagai krisis.”

”Tetapi betul-betul sangat disayangkan bahwa agama kerap dipergunakan untuk tujuan di luar makna dan peran agama itu sendiri,” kata prelatus itu. Agama, yang memiliki nilai universal yang mengungkapkan keluhuran ilahi dan kemuliaan manusia, “dipergunakan sebagai alat untuk membedakan dan menindas kelompok lain,” katanya.

KWI juga prihatin tentang 151 peraturan daerah (Perda) syariah yang telah diterapkan di beberapa wilayah di tanah air selama sepuluh tahun terakhir. Perda-perda ini mencakup kewajiban bagi para pelajar perempuan di beberapa tempat untuk mengenakan busana Muslim.

Sembilan puluh persen penduduk Indonesia adalah Muslim, tetapi juga ada kelompok-kelompok minoritas seperti Protestan, Katolik, Hindu, Buddha dan Konghucu serta penganut kepercayaan lain. Indonesia merupakan negara yang memiliki jumlah umat Muslim terbesar di dunia, berada di atas Pakistan dan Bangladesh serta jauh lebih banyak dari Saudi Arabia, tempat lahirnya Islam, yang berpenduduk 27 juta orang. Indonesia menjadi perhatian dunia menjelang pemilihan presiden Amerika Serikat baru-baru ini ketika media mempublikasikan bahwa Obama pernah bersekolah di Indonesia ketika masih kecil dan mengatakan bahwa negara itu berperan dalam mempromosikan toleransi agama.

Namun, KWI dan banyak wakil kelompok minoritas merasa khawatir tentang sebuah gerakan Islam yang sedang berkembang yang telah mengakibatkan pengeboman di Bali tahun 2002 yang menewaskan 202 orang dan di Jakarta tahun 2003 dan 2004 yang menewaskan 21 orang. Negara yang biasanya damai itu juga mengalami pertikaian Kristen-Muslim tahun 1999 hingga 2002 di Maluku yang menewaskan sekitar 6.000 orang.

Uskup Sutrisnaatmaka mengatakan kepada UCA News bahwa mereka bersedia bertemu kedua pasangan capres-cawapres lainnya — Megawati Soekarnoputri dan Prabowo Subianto dan Yudhoyono dan Boediono. Megawati dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) adalah presiden kelima dan memerintah negara itu sejak 2001 hingga 2004, dan Yudhoyono menggantikan dia.

Tahap pertama kampanye capres-cawapres dimulai 2 Juni. Kampanye massa akan berlangsung 12 Juni hingga 4 Juli.

Jangan lewatkan

Dapatkan info terbaru secara gratis lewat newsletter UCAN Indonesia disini

Podcasts
Donation
© UCAN Indonesia 2024. | Kontak | Tentang | Syarat dan Ketentuan | Privasi