UCAN China ucanews.com
UCAN Indonesia

Pekerja migran Timur Tengah di mata para uskup

Januari 21, 2010

Oleh Gerard O’Connell, Koresponden Khusus di Roma

KOTA VATIKAN (UCAN) — Vatikan akan mengadakan Sinode para Uskup untuk Timur Tengah tahun ini. Sinode itu akan menyoroti jeritan ribuan pekerja migran Asia di wilayah itu.

Banyak pekerja Asia di Timur Tengah adalah Kristen. Mereka menghadapi kondisi yang tidak bisa ditoleransi dan pelecehan. Di beberapa tempat seperti Arab Saudi, keberadaan gereja dilarang. Umat Kristen bahkan tidak mendapat dukungan spiritual.

Semua imigran ini “menjadi tanggung jawab pastoral” Gereja-Gereja setempat,” kata Vatikan dalam sebuah makalah diskusi baru yang juga menyoroti jeritan para imigran itu.

Kebanyakan dari ratusan ribu pekerja Asia itu adalah perempuan yang dipekerjakan sebagai pembantu rumah tangga, kata Vatikan.

Mereka sering menghadapi pelecehan seksual, eksploitasi, dan ketidakadilan sosial.

Pelecehan ini muncul “baik dari negara yang menerima mereka, agen-agen yang membantu mereka, atau dari majikan mereka,” tulis dokumen Vatikan itu.

Masalah itu menjadi sorotan Migrante International, kelompok hak asazi untuk para pekerja Filipina, akhir-akhir ini. Kelompok ini berupaya agar pemerintah Filipina melarang perusahaan Saudi AnNasban merekrut tenaga kerja Filipina.

Vatikan berharap, dokumennya bisa merangsang diskusi menjelang sinode 10-24 Oktober.

Masalah yang perlu mendapat perhatian adalah kurangnya kebebasan beragama dan menyuarakan hati nurani, termasuk hak untuk pindah agama.

Dokumen itu berbicara tentang situasi sulit orang Kristen akibat konflik Israel-Palestina, dan mendesak orang Kristen untuk mengupayakan perdamaian dan rekonsiliasi di sana.

Dokumen itu juga mendorong dialog dan kerjasama dengan kaum Muslim dan Yahudi di wilayah yang jumlah umat Kristen hanya minoritas kecil dan fundamentalisme Islam meningkat.

Jumlah umat Kristen di wilayah seperti itu menurun drastis dalam beberapa dekade terakhir.

Di Timur Tengah hanya ada 17 juta orang Kristen. Umat Katolik hanya 5 juta. Sebagian besar umat Kristen adalah penganut ritus Oriental, kata Uskup Agung Nikola Eterovic, sekretaris umum sinode itu.

Vatikan menyalahkan keluarnya umat Kristen dari wilayah itu karena alasan politik dan ekonomi, konflik Israel-Palestina, dan perang Irak.

Teks Vatikan itu juga menyoroti perlunya persatuan yang lebih erat dalam dan antara Gereja-Gereja Kristen di wilayah itu.

Jangan lewatkan

Dapatkan info terbaru secara gratis lewat newsletter UCAN Indonesia disini

Podcasts
Donation
© UCAN Indonesia 2024. | Kontak | Tentang | Syarat dan Ketentuan | Privasi