UCAN China ucanews.com
UCAN Indonesia

Karya di desa, kekuatan utama kami

Januari 17, 2011

Karya di desa, kekuatan utama kami

Suster Amala Das

Para suster butuh pelatihan dan pembinaan yang memadai agar bisa menghadapi berbagai tantangan modern, kata superior jenderal Daughters of St. Anne (Calcutta) yang baru terpilih.

Pada 30 Desember, Suster Amala Das terpilih sebagai pemimpin baru dalam Sidang Generalat ke-8 dari tarekat tersebut. Tarekat yang didirikan tahun 1903 oleh empat gadis Bengali di bawah pengarahan Pastor Brice Meuleman SJ itu dimaksud untuk berkarya bagi Gereja di Bengal. Para suster ini mendidik anak-anak miskin, serta gadis-gadis dan perempuan desa. Karya kateketik merupakan salah tugas utamanya.

Hingga 1969, tarekat ini berada di bawah Institute of the Blessed Virgin Mary dan salah satu penolong mereka adalah Beata Teresa dari Kolkata.

Kini, tarekat ini memiliki sekitar 300 anggota yang berkarya di 48 rumah, kebanyakan di India, tetapi ada juga beberapa di Bangladesh dan Italia. Di India, selain West Bengal tempat tarekat ini dimulai, kini tarekat ini juga membuka misi-misi pedesaan di Jharkhand dan Orissa.

Suster Das berbagi dengan ucanews.com bagaimana tarekatnya membantu keuskupan-keuskupan dalam karya kateketik dan pastoral di wilayah-wilayah pedesaan, dan bagaimana membuat tarekatnya serta spiritualitas tarekatnya relevan di zaman modern ini.

ucanews.com: Tarekat Anda dimulai terutama untuk berkarya di Bengal…

SUSTER AMALA DAS: Kami relevan di masa saja Gereja butuh bantuan dalam karya pastoral dan kateketik. Tidak ada tarekat lain yang sedemikian terlibat dalam program-program pastoral seperti yang kami lakukan.

Tarekat kami dibentuk untuk menjangkau kaum perempuan pedesaan Bengal yang diabaikan. Sejumlah desa di negara bagian tersebut masih belum memiliki fasilitas medis yang memadai. Para suster kami menolong kaum perempuan untuk memulai berbagai kelompok mandiri dan melakukan berbagai program melek hurudf. Tarekat kami berperan penting dalam menangani berbagai isu perempuan.

Perubahan apa yang tarekat Anda lakukan dalam perjalanannya selama bertahun-tahun?

Ada banyak perubahan dalam bidang spiritualitas, serta karya kateketik dan pastoral di paroki-paroki tempat kami berkarya. Pada mulanya, para suster hanya terlibat dalam karya kateketik, namun di tahun-tahun kemudian, kami beralih ke pendidikan anak-anak putri. Kami juga memulai berbagai program sosial untuk menjangkau kaum perempuan.

Suster-suster kami juga melibatkan diri dalam pelayanan orang muda di desa-desa dan menyelenggarakan program-program animasi spiritual serta acara panggilan bagi orang muda melalui perkemahan. Selama bertahun-tahun, kami menggunakan cara-cara baru untuk membuat karya kami relevan bagi zaman yang terus berubah.

Kini kami pusatkan perhatian pada kesejahteraan perempuan. Hampir semua program kami terarah pada anak-anak dan perempuan, terutama di wilayah-wilayah terpencil.

Para suster Anda umumnya menjadi rekan kerja para imam? Masalah-masalah apa saja yang dihadapi?

Secara umum, kerja sama kami berhasil dan tidak banyak banyak masalah yang dihadapi dalam menolong para imam diosesan dan imam religius. Kami membantu mereka dalam pendidikan, program sosial, dan karya pastoral-kateketik.

Kami menemani para imam dalam Misa-Misa di desa-desa dan membantu dalam memberi pelajaran agama kepada umat. Ketika terjadi bencana alam, kami juga menolong para imam dalam memberi bantuan kepada mereka yang membutuhkan. Dalam pengalaman kerja selama bertahun-tahun, kami belajar untuk berkarya secara rukun dengan para klerus diosesan maupun berbagai tarekat religius lainnya.

Ada tantangan lain yang dihadapi para suster?

Ketika berkarya bagi kesejahteraan perempuan dan anak-anak, kami sadar bahwa tidaklah gampang karena pola pikir mereka senantiasa berubah dari waktu ke waktu. Inilah tantangan bagi kami untuk memahami mereka sebagaimana mestinya dan menolong mereka mewujudkan potensi mereka sepenuhnya.

Kesulitan lain adalah menangani asrama bagi gadis-gadis miskin warga suku dan dari desa-desa. Kami berusaha keras dan berhasil mendapat sponsor bagi beberapa anak.

Di banyak tempat, para suster kami hidup di rumah-rumah yang kurang memadai, tidak ada listrik, tidak sarana komunikasi dan transportasi. Kami menerima semua ini sebagai tantangan dan berusaha untuk memahami semua kekurangan itu. Kami bahagia dengan apa yang kami miliki bila membandingkan gaya hidup kami dengan kaum miskin.

Banyak warga desa masih ingat karya besar para suster kami yang kini susah tiada. Mereka masih ingat para suster yang mengunjungi keluarga-keluarga secara teratur dan menolong mereka.

Kini kami tidak lagi bisa mengunjungi keluarga-keluarga seperti dulu karena banyak karya kerasulan lain yang perlu dilakukan. Namun, kami ingin menghidupkan kembali praktek ini karena kami yakin bahwa kunjungan keluarga merupakan aspek penting dari misi kateketik-pastoral kami.

Apa ada cukup panggilan?

Rata-rata, setiap tahun ada 10 anggota baru. Wulaupun jumlahnya kelihatan besar, kami tetap ingin mendapat lebih banyak anggota agar karya kami bisa berlanjut.

Rencana Anda ke depan?

Pertama, kami akan mencari berbagai cara agar tarekat dan spiritualitas kami relevan di zaman modern ini. Kami merasa perlu juga bisa memanfaatkan komputer, misalnya, sehingga bisa menolong kaum perempuan pedesaan menyesuaikan diri dengan perkembangan yang ada.

Kedua, kami ingin memperkuat kehidupan spiritual kami untuk menghadapi berbagai tantangan modern terhadap panggilan religius. Ketiga, kami ingin fokus pada bina lanjut para suster untuk membarui pengetahuan mereka sehingga mereka bisa lebih baik melayani umat.

Keempat, kami akan mengirim lebih banyak suster menempuh pendidikan lebih tinggi agar mereka siap menghadapi dunia modern. Kelima, melalui bimbingan dan pelatihan yang memadai, kami ingin menyiapkan para anggota kami untuk misi mereka. Keenam, kami ingin mempersiapkan para suster untuk memikul berbagai peran kepemimpinan.

Jangan lewatkan

Dapatkan info terbaru secara gratis lewat newsletter UCAN Indonesia disini

Podcasts
Donation
© UCAN Indonesia 2024. | Kontak | Tentang | Syarat dan Ketentuan | Privasi