UCAN China ucanews.com
UCAN Indonesia

CFC berkembang pesat di Nepal

Juni 9, 2011

CFC berkembang pesat di Nepal

Kelompok CFC Nepal

Semangat para anggota Couples for Christ (CFC), yang tujuannya memperkuat nilai-nilai Kristen dan kehidupan keluarga, membuat gerakan kaum awam tersebut bertumbuh pesat di Nepal.

Lebih dari belasan orang, seluruhnya umat Paroki Asumpta di Kathmandu, memberikan ceramah dan memimpin doa dan sesi diskusi pada acara akhir pekan di aula gereja untuk mengakhiri Christian Life Program ke-9 di Nepal. Christian Life Program selama tiga hari itu merupakan salah satu syarat untuk menjadi anggota CFC.

Sepasangan suami-istri muda, Ashish dan Anuradha Pradhan, memimpin program kesembilan tersebut.

“Kami berpikir itu penting untuk berkata ‘ya’ dan kami berhasil memimpin acara tersebut dengan bantuan orang lain selama tiga hari,” kata Anuradha Pradhan, seorang guru sekolah.

Gerakan CFC dimulai di Manila tahun 1981 dan diperkenalkan di Nepal tahun 2003, melalui kunjungan kaum awam India dan Filipina yang menjadi pekerja migran di Bahrain.

Sejumlah Christian Life Program awal memang diselenggarakan di bawah kepemimpinan para anggota CFC yang mengadakan kunjungan, tetapi kini umat setempat melakukannya sendiri dan anggota CFC mulai tersebar ke empat paroki.

Pastor Jomon James, imam baru di Gereja St.Ignatius di Baniyatar, Kathmandu, mengatakan: “Saya tidak sabar lagi menunggu CFC datang ke sini karena kita perlu memperkuat pembinaan iman di kalangan keluarga dan para pasangan etnis Tamang yang jumlahnya terus bertambah.”

Gerakan ini berusaha memperkuat iman. Melalui Christian Life Program, para pembicara dibangkitkan dari kelompok para pendengar yang diam.

Pekerja Caritas Nepal, Bal Kumari, menjadi pembicara pertama pada pertemuan hari Sabtu.

“Inilah pertama kalinya saya berbicara cukup lama di depan umum,” katanya bangga.

Akhir bulan ini, sepasangan suami-istri dari Kathmandu untuk pertama kalinya akan ikut pertemuan CFC internasional di Manila. Pertemuan di Manila ini diadakan dalam rangka perayaan 30 tahun CFC.

Kepala Paroki Asumpta Pastor Robin Rai akan pergi ke Manila bersama pasangan tersebut.

Selain membuat pendengar diam menjadi berbicara, CFC juga sangat membantu umat Katolik buta huruf yang tidak bisa membaca Alkitab. Dengan mendengar berbagai pembicaraan dalam Christan Life Program, mereka terbantu untuk memahami Firman Tuhan.

Ramon Santiago, koordinator CFC wilayah Asia Selatan, menghabiskan beberapa minggu di Nepal setiap tahun, dan terkejut melihat betapa cepatnya CFC bertumbuh.

“CFC Nepal, dalam keadaan ini sekarang ini, merupakan yang teraktif dalam evangelisasi dan karya misi dibandingkan dengan berbagai komunitas CFC lainnya di Asia Selatan. CFC Nepal juga menangani kerasulan keluarga dan pelayanan musik,” katanya.

“Saat ini CFC Nepal memiliki sekitar 300 anggota yang tersebar di Kathmandu, Godavari, Pokhara dan Dharan — empat paroki di negara ini. Dalam dua tahun terakhir, CFC Nepal telah menjadi tuan rumah untuk dua konferensi CFC wilayah Asia Selatan,” tambahnya.

Santiago mengatakan CFC kini mendorong para anggotanya di Nepal untuk lebih terlibat dalam dialog antaragama, advokasi pro-kehidupan, dan gerakan ekumene dengan berbagai denominasi Kristen lainnya.

Lay group growing fast in Nepal (ucanews.com)

Jangan lewatkan

Dapatkan info terbaru secara gratis lewat newsletter UCAN Indonesia disini

Podcasts
Donation
© UCAN Indonesia 2024. | Kontak | Tentang | Syarat dan Ketentuan | Privasi