UCAN China ucanews.com
UCAN Indonesia

Diajak Doa Bapa Kami oleh saksi, terpidana mati menangis

Maret 4, 2015

Diajak Doa Bapa Kami oleh saksi, terpidana mati menangis

Mary Jane di persidangan.

 

Air mata meleleh  membasahi pipi Mary Jane Fiesta Veloso (30), terpidana mati kasus narkoba seiring untaian doa yang mulai dipanjatkan oleh Romo Bernhard Kieser SJ, Rabu (4/3/2015) pagi.

Pastor dari Paroki Santo Antonius Kotabaru ini hadir sebagai saksi dalam lanjutan sidang permohonan Peninjauan Kembali (PK) di Pengadilan Negeri (PN) Sleman, Yogyakarta. Usai memberikan kesaksian, Romo Kieser meminta izin kepada Hakim Ketua Marliyus MS untuk mengajak Mary Jane berdoa.

Setelah diizinkan, doa pun mulai dipanjatkan oleh Romo Kieser. Keheningan serentak menyelimuti ruangan sidang. Tak pelak, terpidana mati yang duduk tertunduk itu tak mampu menahan air matanya. Romo Kierser adalah seorang imam  pelayan pastoral bagi para napi di penjara.

“Jadilah kehendak-MU di atas bumi seperti di dalam surga. Berikanlah kami rezeki pada hari ini,” ujar Mary terisak mencoba meniru doa “Bapa Kami” yang diucapkan Romo Kieser dalam bahasa Indonesia.

“Ampunilah kesalahan kami, seperti kami pun mengampuni yang bersalah kepada kami,” ucap Mary Jane, yang sedikit mengerti  bahasa Indonesia.

Saat berdoa ibu dua anak ini menangis tersedu-sedu sembari berusaha terus mengucapkan doa-doa yang dibimbing Romo Kieser.

Sesuai jadwal, sidang lanjutan pemeriksaan permohonan PK terpidana mati Mary Jane, hari ini digelar dengan agenda pemeriksaan saksi-saksi.

Mary Jane ditangkap di Bandara Adisutjipto, Sleman, pada bulan April 2010 karena kedapatan menyelundupkan narkotika jenis heroin seberat 2,6 kilogram. Warga Filipina itu kemudian menjalani proses hukum dan divonis mati oleh Pengadilan Negeri Sleman.

Sumber: Kompas.com/liputan6.com

Foto: Kompas

Jangan lewatkan

Dapatkan info terbaru secara gratis lewat newsletter UCAN Indonesia disini

Podcasts
Donation
© UCAN Indonesia 2024. | Kontak | Tentang | Syarat dan Ketentuan | Privasi