UCAN China ucanews.com
UCAN Indonesia

Kenapa Pria Modern Perlu Belajar dari Santo Yosef?

Maret 23, 2015

Kenapa Pria Modern Perlu Belajar dari Santo Yosef?

 

Salah satu tokoh penting bagi umat kristiani -secara khusus lagi Katolik- adalah Santo Yosef yang dirayakan setiap tanggal 19 Maret. Meskipun tidak banyak dibicarakan dalam literatur Kristen -karena semua teologi dan spiritualitas kristen terfokus pada pribadi Yesus- namun sosok Yosef tidak bisa dikesampingkan begitu saja.

Teladan hidup Santo Yosef

Bagi saya sendiri, St. Yosef sangat istimewa. Teladan hidupnnya sangat luar biasa. Dia merupakan salah satu dari sekian tokoh yang saya kagumi, apalagi namanya tercatat dalam Injil dan tidak akan pernah lekang oleh waktu.

Berbicara tentang teladan St Yosef ini, saya mencatat ada lima hal luar biasa yang patut ditiru secara khusus oleh setiap laki-laki modern.

Rendah hati

Yosef adalah keturunan raja Daud (Lukas 2:4) yang low profile -rendah hati. Meskipun ada darah ningrat mengalir dalam urat nadinya, namun dia lebih dikenal sebagai tukang kayu. Dan karenanya, Yesus pun kemudian disebut “anak Yosef si tukang kayu.”

Jejak Yosef tidak banyak direkam, karena dia tidak banyak berkata-kata dan lebih fokus pada pekerjaannya sebagai tukang kayu. Akan tetapi dia adalah pribadi yang tidak neko-neko, menjalani prinsip hidup yang sederhana, jujur, dan berintegritas.

Iman dan perbuatan menjadi satu

Yosef sering digambarkan sebagai seorang yang takut akan Tuhan dan taat menjalankan perintah agama dan adat istiadat yang menjadi norma kehidupan pada zaman dia hidup.

Dan yang lebih mencolok dari seorang Yosef adalah kesatuan antara iman dan perbuatan. Seperti yang akan disebutkan dalam poin-poin berikut, Yosef menjadi contoh seorang yang ‘beriman dengan tanggap’ atau yang tidak membedakan iman dan perbuatan. Bagi dia, iman dan perbuatan adalah satu kesatuan.

Pendengar ulung

Tidak banyak dikisahkan tentang seperti apa Yosef dalam pergaulannya sehari-hari selain sebagai tukang kayu sederhana. Namun kemungkinan besar sama seperti tukag kayu dewasa ini tekun mengerjakan pesanan pembuatan rumah, dan sebagainya, yang mendengarkan masukan dari orang lain (customer).

Dalam Injil, Yosef disebutkan sebagai orang yag menjalani hidup dengan setulus hati dan mendengar dengan penuh perhatian terhadap perintah Tuhan. Komuikasi antara Yosef dengan Tuhan lebih sering melalui mimpi. Misalnya, mimpi tentang perintah Tuhan -yang disampaikan oleh malaikat- agar Yosef mengambil Maria yang sedang mengandung Yesus sebagai istrinya.

Inti dari mendengar dengan penuh perhatian atauattentive listening terletak bukan saja pada memasang kedua telinga, mata diarahkan kepada orang yang berbicara, tapi juga melakukan apa yang disampaikan”

Setiap kali setelah mimpi Yosef langsung mengambil tindakan, tanpa banyak bertanya. Barangkali timbul keraguan dalam dirinya, tapi karena dia percaya bahwa apa yang muncul dalam mimpi itu sebagai perintah, dia melakukannya.

Pelindung wanita dan anak-anak

Dewasa ini di mana sering terjadi pelecehan dan kekerasan terhadap perempuan dan anak-anak, kita bisa belajar dari Yosef.

Apa yang terjadi seandainya dia tidak mau melakukan apa yang diperintahkan oleh malaikat dalam mimpi agar ia mengambil Maria menjadi istrinya? Apalagi ketika itu Maria tengah mengandung Yesus oleh kuasa Roh Kudus. Dia tidak mencampakkan wanita hamil yang bukan istrinya itu melainkan menerima dan melindunginya beserta anak yang ada dalam rahimnya.

Hingga akhir hayatnya, Yosef tetap setia mendampingi Maria. Sejak awal Yosef hanya diberitahu oleh malaikat supaya tidak usah takut mendampingi Maria tidak hanya sampai Yesus lahir tapi juga setia sebagai ayah yang baik.

Suara kaum buruh

Selain pestanya dirayakan setiap 19 Maret, Santo Yosef juga ditetapkan oleh Gereja Katolik (Paus Pius XII) sebagai pelindung para pekerja tahun 1955 dan dirayakan pada 1 Mei sebagai Hari Buruh.

Penetapan St Yosef sebagai pelindung kaum buruh mencerminkan betapa pentingnya para pekerja yang suaranya seringkali tidak didengar di berbagai belahan dunia.

Dewasa ini masih banyak buruh yang tidak mendapatkan upah yang layak kendati mereka sudah bekerja dengan sangat keras.

Penetapan St Yosef sebagai pelindung kaum pekerja menunjukkan bahwa pekerjaan dan manusia adalah satu kesatuan. Orang harus bekerja, karena tanpa bekerja orang tidak dapat hidup dan tidak bisa memaksimalkan potensi yang ada dalam dirinya.

Siktus Harson, seorang jurnalis dan blogger. Waktu luang diisi dengan membaca buku-buku tentang leadership, self-growth, dan media sosial.

 

Jangan lewatkan

Dapatkan info terbaru secara gratis lewat newsletter UCAN Indonesia disini

Podcasts
Donation
© UCAN Indonesia 2024. | Kontak | Tentang | Syarat dan Ketentuan | Privasi