UCAN China ucanews.com
UCAN Indonesia

Ulang tahun ke-76, Mgr Suwatan sebenarnya telah memasuki usia purnakarya

April 12, 2016

Ulang tahun ke-76, Mgr Suwatan sebenarnya telah memasuki usia purnakarya

Uskup Mgr Josef Suwatan MSc (tiup lilin), didampingi Gubernur Sulut Olly Dondokambey SE dan Wagub Steven Kandouw, bersama unsur Forkopimda Sulut, saat prosesi tiup lilin HUT ke-76, kemarin.

 

Terlahir di Tegal, Jawa Tengah, pada 10 April 1940 silam, Mgr Josef Theodorus Suwatan MSC menjalankan tugas sebagai Uskup Manado sejak 29 Juni 1990. Ia ditahbiskan menjadi imam dari Ordo Misionaris Hati Kudus.

Uskup Suwatan adalah anak pertama dari dua bersaudara pasangan Theodorus Chairwakim dan Chatarina Srilany ini sebenarnya telah pensiun sebagai uskup Manado.

Ketika Mgr Suwatan menjadi Ketua KWI dari 1997 hingga 2000, Gereja Katolik Indonesia mengalami tiga presiden, Suharto, Habibie dan Gus  Dur.

Uskup Suwatan menyerukan untuk diakhirinya korupsi yang telah meluas di lingkungan pemerintah. Ia juga banyak berperan dalam meredakan kerusuhan di Poso, Sulawesi Tengah, yang merupakan bagian dari keuskupannya.

Sebelumnya tahun 2001, Uskup Suwatan memberi wejangan kepada komunitas internasional agar mencegah terjadinya genosida di Poso.

Ketokohan Mgr Suwatan begitu terasa di bidang sosial. Salah satunya, memimpin Misa untuk memberikan penghormatan terakhir kepada Romo Tarcisius Dewanto SJ, yang ditembak di Timor Timur usai jajak pendapat.

Romo Tarcisius adalah anggota Serikat Yesus Provinsi Indonesia, yang ikut menjadi korban tindak kekerasan di Timor Timur. Peristiwa itu terjadi di kompleks Gereja Nossa Senhora de Fatima, Suai pada September 1999 silam di mana ia bersama dua imam lainnya ditembak mati.

Sosoknya yang mandiri, humoris dan suka anak-anak, menjadikannya Bapa Uskup bagi semua kalangan. Tak hanya bagi umat Katolik, tapi Bapa bagi semua umat beragama.

Memasuki usia yang baru ini, Uskup Suwatan kini tinggal menunggu persetujuan Paus di Vatikan. Karena tugasnya sebagai uskup telah masuk masa purnakarya. Masa ini adalah masa pergantian tugas sebagai uskup karena umur maksimum seorang uskup adalah 75 tahun. Surat permohonan atau pemberitahuan tersebut telah dimasukkan ke Vatikan.

Di hari bahagia, Minggu (10/4), Uskup Suwatan berpesan agar semua umat lebih melibatkan cinta kasih kepada sesama. Pemberitaan media selama ini membuatnya prihatin karena banyak terjadi pertikaian dan hal-hal yang tidak selayaknya dilakukan umat manusia sesuai perintah Tuhan.

“Penting bagi kita semua dan tak hanya umat Katolik saja, untuk melihat keadaan sekarang. Di mana dunia semakin jauh dari kasih Allah,” ujar Uskup Suwatan, seperti dilansir Manadopostonline.com.

Motto Uskupnya: Credidimus Caritati – Kita telah mengenal dan telah percaya akan cinta Allah kepada kita (1 Yoh. 4:16).

“Saya telah mengalami ‘Cinta Allah’ dalam hidup ini. Juga telah mengalami cinta umat. Saya juga percaya akan cinta, bahwa cinta itu kebajikan utama yang mampu menghasilkan kebaikan sejati. Sebuah motto hidup yang bisa menjadi perenungan yang patut kita teladani sebagai umat Katolik,” katanya.

Pada pesta HUT di Manado Grand Palace, Gubernur Olly Dondokambey menilai, Uskup Suwatan adalah bapa bagi semua masyarakat. Bukan cuma milik umat Katolik saja. Sebab itu, pemerintah sangat mengapresiasi dan membutuhkan para pemimpin agama.

“Budaya tolong menolong antar masyarakat, sejalan dengan motto Sulut yaitu Torang Samua Basudara,” ungkap Dondokambey.

 

Jangan lewatkan

Dapatkan info terbaru secara gratis lewat newsletter UCAN Indonesia disini

Podcasts
Donation
© UCAN Indonesia 2024. | Kontak | Tentang | Syarat dan Ketentuan | Privasi