UCAN China ucanews.com
UCAN Indonesia

Paus menghimbau para kardinal untuk fokus melayani umat

Juni 30, 2017

Paus menghimbau para kardinal untuk fokus melayani umat

Vikar apostolik Pakse di Laos, Uskup Louis-Marie Ling Mangkhanekhoun, berjalan setelah berlutut depan Paus Fransiskus pada sebuah konsistori untuk pengangkatan lima kardinal baru pada 28 Juni di Basilika St Petrus Vatikan. (Alberto Pizzoli/AFP)

Kardinal tidak dipanggil untuk menjadi “pangeran” gereja, tapi untuk melayani umat Allah dan mengatasi dosa-dosa dunia, kata Paus Fransiskus kepada lima kardinal baru.

Yesus “memanggilmu untuk melayani seperti Dia dan bersama Dia, untuk melayani ayah, saudara laki-laki dan perempuanmu,” kata paus saat melantik lima kardinal baru dari lima negara pada tanggal 28 Juni.

Salah satu kardinal baru yang dilantik dalam pelayanan doa di Basilika Santo Petrus adalah Kardinal Louis-Marie Ling Mangkhanekhoun,  vikaris apostolik Pakse, Laos, yang berusia 73 tahun.

Paus mengatakan para kardinal, sebagai pemimpin seperti Kristus, menjadi hamba dan melayani orang lain.

Kenyataan selalu menjadi salib, katanya, dan dosa-dosa yang harus dihadapi kardinal saat ini meliputi: “orang yang tidak berdosa yang menderita dan mati sebagai korban perang dan terorisme; bentuk perbudakan yang terus melanggar martabat manusia bahkan di zaman hak asasi manusia; kamp pengungsian, yang pada masa ini lebih mirip neraka daripada api penyucian, pembuangan sistematis semua yang tidak lagi berguna, termasuk manusia”.

Yesus “tidak memanggilmu untuk menjadi ‘pangeran’ gereja, untuk duduk di sebelah kanan atau di sebelah kirinya,'” kata paus kepada para kardinal baru.  “Dia memanggilmu untuk melayani seperti Dia dan bersamanya,” seperti dikutip dari Catholic News Service.

Kardinal Laos alami penganiayaan

Kardinal Ling menceritakan pengalamannya mengalami penganiayaan secara langsung. Setelah Laos menjadi komunis, dia berangkat – tanpa izin dari pemerintah – untuk mengkhotbahkan Injil di desa-desa kecil dan di penjara, menurut biografi Vatikan. Dia ditangkap pada tahun 1984 dan dituduh “mengadakan penginjilan tentang Yesus.”

Kardinal baru, yang pertama yang dimiliki Laos, dipenjara selama tiga tahun, “dengan rantai di lengan dan kaki saya,” katanya.

Tapi menjadi tahanan adalah “kerasulan,” katanya. “Kehadiran saya [di dalam penjara] diperlukan untuk pertobatan dan pemurnian saya dan juga untuk orang lain.”

Di akhir konsistori, kelompok kardinal memiliki 225 anggota, 121 di antaranya berusia di bawah 80 tahun dan berhak memberikan suara dalam sebuah konferensi untuk memilih paus.

Baca juga: Pope creates first ever cardinal in Laos

Jangan lewatkan

Dapatkan info terbaru secara gratis lewat newsletter UCAN Indonesia disini

Podcasts
Donation
© UCAN Indonesia 2024. | Kontak | Tentang | Syarat dan Ketentuan | Privasi