UCAN China ucanews.com
UCAN Indonesia

Uskup Pakistan Menuntut Tindakan Tegas Terhadap Teroris

Juli 27, 2017

Uskup Pakistan Menuntut Tindakan Tegas Terhadap Teroris

Tim penyelamat di lokasi ledakan bom 24 Juli di Lahore yang diklaim dilakukan oleh kelompok Taliban Pakistan

Uskup Katolik Pakistan menuntut tindakan nyata pemerintah melawan kelompok teroris menyusul ledakan bom baru-baru ini yang menewaskan sedikitnya 26 orang di Lahore.

Mereka yang tewas termasuk sembilan pejabat polisi dan tiga orang Kristen dari lingkungan Kristen setempat. Sebanyak 56 lainnya terluka. Taliban Pakistan mengaku bertanggung jawab atas serangan 24 Juli tersebut. Taliban Pakistan bersekutu dengan Taliban di negara tetangga Afghanistan menargetkan pemerintah.

Komisi Keadilan dan Perdamaian para uskup Katolik Pakistan mengutuk bom bunuh diri tersebut.

“Komisi tersebut meminta pemerintah untuk membawa pelaku ke pengadilan dan menangani elemen-elemen ekstremis dan akar penyebab intoleransi ini, untuk memperketat langkah-langkah untuk melindungi semua warga negara dan pejabat,” kata mereka dalam sebuah pernyataan pada 25 Juli yang ditandatangani oleh ketua komisi para uskup Joseph Arshad dari Faisalabad.

“Kita semua harus berdiri bersama sebagai kesatuan dengan pejabat pemerintah dalam segala cara yang mungkin untuk memerangi ekstremisme,” katanya.

Petugas kepolisian mengunjungi gereja-gereja dan meninjau kembali pengaturan keamanan setelah tiga teror besar di Lahore tahun ini.

Sedikitnya enam orang tewas dan 15 lainnya luka-luka pada bulan April ketika seorang pembom bunuh diri menargetkan tim sensus penduduk di kota tersebut.

Pada bulan Februari, 18 orang tewas termasuk beberapa petugas polisi, dan setidaknya 87 lainnya terluka dalam sebuah pemboman bunuh diri di Mall Road di Lahore.

Baru-baru ini untuk mengatasi trauma pengeboman pada 25 Juli di Lahore diluncurkan album musik Uskup Arshad berisi lagu-lagu patriotik yang dia ciptakan yang menampilkan rekaman serangan teror baru-baru ini.

Sekitar 1.000 peserta, kebanyakan dari mereka orang Kristen, mengheningkan cipta selama satu menit untuk korban bom 24 Juli.

“Kami hidup di era kekejaman, ada bom di mana-mana. Jumlah janda dan anak yatim semakin meningkat,” kata Uskup Agung Shah Shah dari Lahore.

Anggota parlemen Kristen Asiya Nasir, berkata, “Kami tidak bisa menyerahkan negara kami kepada hewan-hewan ini. Inilah saatnya untuk tidak mempersoalkan perbedaan agama atau etnis.”

ucanews.com

Jangan lewatkan

Dapatkan info terbaru secara gratis lewat newsletter UCAN Indonesia disini

Podcasts
Donation
© UCAN Indonesia 2024. | Kontak | Tentang | Syarat dan Ketentuan | Privasi