UCAN China ucanews.com
UCAN Indonesia

Arkeolog: Taj Mahal Bukan Kuil Hindu, Tapi Makam Muslim

September 1, 2017

Arkeolog: Taj Mahal Bukan Kuil Hindu, Tapi Makam Muslim

Umat Muslim India mengadakan sholat Idul Fitri di Taj Mahal di Agra pada 26 Juni 2017. Pengacara Hindu mengklaim itu sebagai kuil Hindu dan umat Hindu berhak untuk doa di sana. (AFP)

Para arkeolog pemerintah telah mengatakan kepada pengadilan di India bahwa Taj Mahal merupakan sebuah makam Muslim yang dibangun oleh seorang kaisar Mughal untuk menghormati istrinya yang telah meninggal, menyusul klaim bahwa situs Warisan Dunia tersebut adalah sebuah kuil Hindu.

Survei Arkeologi India (ASI), yang melindungi monumen nasional yang penting, diperintahkan untuk memberikan pandangannya sebagai tanggapan atas sebuah petisi yang diajukan oleh enam pengacara yang mengatakan bahwa monumen di Agra pada awalnya adalah sebuah kuil yang disebut Tejo Mahalaya yang didedikasikan untuk dewa Siwa Hindu.

Pengacara juga menuntut agar orang-orang Hindu diizinkan untuk beribadah di dalamnya. Hanya umat Islam yang diizinkan untuk mengadakan doa di sana.

“Pernyataan tertulis kami menyebut klaim tersebut dibuat dan kami meminta pengadilan untuk menolak petisi tersebut. Terserah kepada hakim untuk memutuskan apa yang akan terjadi,” kata Bhuvan Vikrama, arkeolog pengawas ASI di Agra, saat menolak klaim Hindu tersebut.

Ini bukan pertama kalinya muncul klaim bahwa Taj Mahal adalah kuil Hindu.

Beberapa klaim telah muncul dalam beberapa tahun terakhir oleh kelompok Hindu atau ekstremis sejak PN Oak, seorang penulis India, menerbitkan sebuah buku pada tahun 1989 berjudul Taj Mahal: the True Story, di mana dia mengklaim bahwa monumen tersebut dibangun sebelum invansi Muslim ke India.

Hari Shankar Jain, salah satu pengacara yang membawa kasus ini ke pengadilan Agra, mengatakan bahwa dia ingin memenangkan kasus ini dan berdoa di Taj Mahal.

Dia juga menyangkal Mumtaz Mahal, sang permaisuri, dimakamkan di dalamnya.

“Tidak ada mayat di dalamnya. Ini dibangun di atas kuil Hindu sehingga tidak ada pertanyaan siapa dimakamkan di dalamnya,” katanya.

——ucanews.com—–

Jangan lewatkan

Dapatkan info terbaru secara gratis lewat newsletter UCAN Indonesia disini

Podcasts
Donation
© UCAN Indonesia 2024. | Kontak | Tentang | Syarat dan Ketentuan | Privasi