UCAN China ucanews.com
UCAN Indonesia

Pemimpin Budha, Islam dan Kristen Menolak Aborsi

September 27, 2017

Pemimpin Budha, Islam dan Kristen Menolak Aborsi

Pemimpin agama Budha, Islam dan Kristen membahasa rencana pemerintah untuk mengesahkan aborsi dalam skala yang lebih besar.

Pemimpin Budha, Muslim dan Kristen di Sri Lanka bersama-sama menentang rencana pemerintah untuk mengizinkan aborsi dalam situasi yang lebih luas.

Kabinet telah menyetujui RUU ke parlemen untuk melegalkan aborsi saat kehamilan yang disebabkan pemerkosaan atau jika janin didiagnosis mengalami malformasi kongenital yang fatal.

Di Sri Lanka, aborsi saat ini legal hanya untuk menyelamatkan nyawa ibu.

Diperkirakan 600 aborsi ilegal terjadi di Sri Lanka setiap hari.

Menurut laporan media, 10 sampai 12 persen kematian ibu disebabkan oleh pendarahan dan infeksi yang berlebihan setelah aborsi ilegal yang tidak aman.

Pemimpin Budha, Muslim dan Kristen telah mengingatkan pemerintah bahwa mereka semua percaya bahwa kehidupan dimulai saat pembuahan.

Yang Mulia Bellanwila Wimalarathana Thero, mengatakan bahwa menurut doktrin Budha aborsi merupakan pengambilan kehidupan manusia.

Biksu Budha itu mengatakan bahkan jika janin didiagnosis mengalami malformasi kongenital yang mematikan, aborsi masih bertentangan dengan ajaran Budha.

“Tidak ada pembunuhan belas kasihan yang diizinkan,” kata Wimalarathana Thero di sebuah Kongres Agama yang diadakan di Perhimpunan Maha Bodhi di ibukota Kolombo, pada 24 September.

Dia menambahkan bahwa beberapa bentuk pengendalian kelahiran dapat diterima jika seorang ibu tidak dapat dengan aman memiliki bayi lagi karena masalah kesehatannya sendiri.

Kardinal Malcolm Ranjith mengatakan daripada mencoba mengesahkan undang-undang aborsi, pemerintah harus mencari pendekatan lain.

Dia mengatakan itu harus mencakup menyediakan program pendidikan seks yang baik agar kaum muda tidak terlibat dalam hubungan seks yang tidak bertanggung jawab yang menyebabkan kelahiran tak terduga.

“Aparat dan dokter negara harus mencari alternatif seperti itu,” kata Uskup Agung Ranjith.

“Para klerus dapat membantu dengan mendidik kaum muda melalui sekolah dan program pendidikan mereka hari Minggu,” kata uskup agung tersebut.

“Orang-orang terkenal seperti Ludwig Van Beethoven dan Mozart berasal dari keluarga besar yang menghormati kehidupan manusia dan orang tua mereka tidak menganggap kelahiran mereka sebagai beban atau sesuatu yang tidak diinginkan,” katanya.

“Aborsi sama dengan membunuh, jadi bagaimana kita bisa menerimanya?”

Pemimpin Muslim Ash-Sheikh Fazil Farook mengulangi bahwa, menurut Quran, aborsi tidak diperbolehkan.

 

Baca juga: Buddhist, Muslim and Christian leaders oppose abortion

Jangan lewatkan

Dapatkan info terbaru secara gratis lewat newsletter UCAN Indonesia disini

Podcasts
Donation
© UCAN Indonesia 2024. | Kontak | Tentang | Syarat dan Ketentuan | Privasi