UCAN China ucanews.com
UCAN Indonesia

Ribuan Orang Menghadiri Pemakaman Kardinal Ricardo Vidal

Oktober 27, 2017

Ribuan Orang Menghadiri Pemakaman Kardinal Ricardo Vidal

Ribuan umat Katolik di Keuskupan Agung Cebu, Filipina, menghadiri pemakaman Kardinal Ricarado Vidal, 26 Oktober 2017.

Ribuan umat Katolik Filipina menghadiri Misa dan upacara pemakaman pada 26 Oktober untuk mendiang Kardinal Ricardo Vidal dari Cebu yang memainkan peran bersejarah dalam revolusi damai tahun 1986 di negara itu.

Pihak berwenang memperkirakan kerumunan orang yang menghadiri Misa dan mengikuti prosesi pemakaman di sekitar 55.000 orang. Sedikitnya 800 petugas polisi dikerahkan untuk memastikan ketertiban selama upacara tersebut, yang juga dihadiri oleh anggota klerus dari seluruh penjuru negara itu.

Kardinal Vidal, yang berperan sebagai pembawa damai selama People Power pada tahun 1986 dan 2001 yang mengakibatkan perubahan dalam kepemimpinan negara tersebut, meninggal pada 18 Oktober di usia 86 tahun.

Uskup Auxilier Dennis Villarojo dari Cebu, mantan sekretaris Kardinal Vidal, mengatakan bahwa uskup agung tersebut adalah “hadiah untuk perdamaian,” dan selalu menasihati orang-orang, terutama para imam, untuk tidak membiarkan prasangka melatarbelakangi keputusan mereka.

“Apa yang tidak kita mengerti, kita takut, apa yang kita takutkan, kita menganggapnya sebagai musuh kita. Apa yang Anda katakan pada kami adalah formula untuk perdamaian,” kata Uskup Villarojo. Dia mengatakan bahwa Almarhum kardinal selalu mengingatkan orang bahwa “mereka yang tidak setuju dengan kita tidak harus menjadi musuh kita” tapi bisa menjadi “kolaborator kita yang paling penting.”

Almarhum uskup Cebu selalu berdiri tegak dan “tetap netral bahkan sampai disalahpahami,” kata Uskup Villarojo.

“Dasar moral tinggi yang Anda ambil, memungkinkan Anda untuk menjadi perantara kedamaian di antara faksi yang berselisih karena mengetahui beberapa pertengkaran kami tidak didasarkan pada prinsip tapi juga pada kepribadian,” katanya tentang Kardinal Vidal.

Uskup Rupdad Santos dari Balanga mengatakan bahwa dia akan mengingat prelatus sebagai “gembala tanpa pamrih dan penuh perhatian” yang merupakan seorang “nabi pemberani selama masa darurat militer.”

Dalam sebuah pesan yang dibacakan oleh seorang perwakilan dari Vatikan selama Misa tersebut, Paus Fransiskus mengakui kardinal Vidal sebagai seorang terus-menerus berjuang untuk dialog dan perdamaian.

Tiga kardinal di negara tersebut – Luis Antonio Tagle dari Manila, uskup emeritus Manila Gaudencio Rosales, dan Orlando Quevedo dari Cotabato – menghadiri upacara pemakaman bersama 24 uskup lainnya dan sekitar 500 imam.

Peti mati Kardinal Vidal ditempatkan di atas sebuah kereta berusia seabad, yang dihiasi bunga dan lilin, dan ditutup dengan beludru merah, selama prosesi pemakaman mengelilingi kota. Dia kemudian dikubur di sebuah makam di dalam kompleks katedral Cebu.

Lahir pada 6 Februari 1931, di kota Mogpoc, provinsi Marinduque, Kardinal Vidal ditahbiskan menjadi imam pada tanggal 17 Maret 1956. Paus Yohanes Paulus II menunjuknya sebagai Uskup Agung Cebu pada tahun 1982. Dia diangkat menjadi Kardinal pada tahun 1985 Dia pensiun pada tahun 2011.

 

Jangan lewatkan

Dapatkan info terbaru secara gratis lewat newsletter UCAN Indonesia disini

Podcasts
Donation
© UCAN Indonesia 2024. | Kontak | Tentang | Syarat dan Ketentuan | Privasi