Paus Fransiskus meninggalkan Myanmar hari ini 30 November menuju negara tetangga Bangladesh.
Namun kabar kurang menyenangkan terjadi menjelang kedatangan paus. Tiga militan Islam Bangladesh meledakkan diri mereka dalam sebuah serangan anti-teror dan dalam insiden lain seorang imam dikhawatirkan telah diculik.
Serangan polisi terhadap sebuah tempat persembunyian militan di distrik Chapai Nawabganj utara Bangladesh terjadi pada 28 November.
Mufti Mahmud Khan, direktur media Batalyon Aksi Cepat paramiliter, mengatakan kepada wartawan di Dhaka bahwa militan tersebut meledakkan rompi bunuh diri untuk menghindari penangkapan.
Sebelumnya, pejabat kepolisian mengatakan Bangladesh mendorong operasi kontra-teror sebagai bagian dari pengamanan tingkat tinggi selama kunjungan Paus Fransiskus pada 30 November sampai 2 Desember.
Pada insiden lainnya, Pastor Walter William Rozario, 41, pastor kapelan paroki Gereja Maria Virgo Potens, telah hilang sejak petang tanggal 27 November.
Dia adalah kepala sekolah St. Louis High School yang dikelola gereja di Paroki Borni kabupaten Natore di utara negara tersebut.
Ponsel milik Pastor Rozario sudah dimatikan sejak saat itu. Sumber di paroki tersebut mengatakan kepada ucanews.com bahwa pastor yang hilang tersebut terlibat dalam persiapan kunjungan paus tersebut.
Pada 27 November, Pastor Rozario pergi ke daerah benteng Kristen Bonpara untuk mengawasi pencetakan majalah suvenir yang didedikasikan untuk dua diakon lokal untuk ditahbiskan oleh Paus Fransiskus di Dhaka pada 1 Desember.
Dia menghilang dalam perjalanan kembali ke parokinya dengan sepeda motor. Pejabat Gereja setempat membuat laporan polisi mengenai hilangnya pastor tersebut.
“Kami telah melakukan segalanya untuk melacak dan menyelamatkan imam itu,” kata Shahriar Kabir, petugas di kantor polisi setempat, kepada ucanews.com.
Belum diketahui secara pasti apakah ini adalah penculikan atau ada hubungannya dengan keterlibatan permusuhan pribadi.
Uskup Gervas Rozario dari Keuskupan Rajshahi, yang keuskupannya meliputi wilayah tersebut, mengungkapkan keprihatinan yang mendalam.
“Kami menduga kasus ini adalah penculikan karena kami mengetahui bahwa dia menerima telepon dari orang-orang tak dikenal yang menuntut uang,” kata Uskup Rozario.