UCAN China ucanews.com
UCAN Indonesia

Di Vietnam, Polisi Cegah Umat Katolik Ikut Misa

Desember 13, 2017

Di Vietnam, Polisi Cegah Umat Katolik Ikut Misa

(Dari kiri ke kanan) Pastor Loc, Pastor Thanh dan Pastor Vu dan beberapa awam Katolik berfoto bersama setelah mereka dibebaskan dari sebuah kantor polisi pada 10 Desember lalu (Foto: Pastor Anthony Le Ngoc Thanh)

Beberapa umat Katolik dan seorang biksu menuduh polisi di Ho Chi Minh City telah melarang mereka untuk megikuti Misa yang diadakan oleh seorang imam yang sangat kritis.

Pada 10 Desember lalu, tiga imam Redemptoris – Pastor Anthony Le Ngoc Thanh, Pastor Paul Le Xuan Loc dan Pastor Joseph Truong Hoang Vu – dan enam awam Katolik diberhentikan oleh polisi saat mereka dalam perjalanan menuju Paroki Tho Hoa di Propinsi Dong Nai untuk menghadiri Misa yang diadakan untuk merayakan pesta Bunda Maria DIkandung Tanpa Noda.

Pesta ini dirayakan setiap tahun pada 8 Desember, namun Misa diadakan pada Hari Minggu agar umat Katolik bisa mengikutinya.

Santa Perawan Maria adalah pelindung paroki yang dilayani oleh Pastor Joseph Nguyen Duy Tan tersebut. Ia sangat kritis terhadap pemerintah yang dipimpin komunis.

September lalu, Pastor Tan diteror oleh gerombolan komunis bersenjatakan pistol, tongkat dan semprotan lada setelah ia meminta reformasi politik.

“Setelah kami meninggalkan biara, polisi lalu lintas memberhentikan bus kami dan mengambil surat ijin mengemudi sopir bus. Lalu aparat keamanan yang memakai baju preman dan masker wajah memukul saya dan Pastor Vu dengan helm, sementara kami merekam kejadian itu dari luar bus,” kata Pastor Loc dalam sebuah video yang diposting di media sosial.

Ketua Komisi Keadilan dan Perdamaian Kongregasi Redemptoris itu juga mengatakan polisi yang mengenakan pakaian preman dan membawa batu itu juga mengancam akan merusak bus dan memukul mereka.

Ia mengenal polisi berpakaian preman yang sering menyerang para imam Redemptoris.

Ia pun mengatakan kepada satu dari polisi itu: “Kami tidak melanggar hukum. Mengapa Anda menghentikan kami secara ilegal? Anda sudah melanggar hak kami untuk melakukan perjalanan dan kebebasan beragama.”

Dikatakan, polisi berpakaian preman yang mengenakan masker wajah nampaknya mundur setelah ia melakukan perlawanan terhadap mereka.

Pastor Thanh yang seyogyanya menyampaikan homili untuk Misa itu mengatakan polisi menahan dan menginterogasi mereka selama tiga jam di sebuah kantor polisi sebelum melepaskan mereka.

Tindakan polisi itu, lanjutnya, bertepatan dengan peringatan Hari Hak Asasi Manusia.

Sementara itu, Thich Khong Tanh, seorang biksu yang diundang untuk menghadiri Misa itu oleh Pastor Tan, diberhentikan oleh aparat keamanan saat ia hendak meninggalkan rumah.

“Mereka mengatakan kepada saya ‘Anda tidak boleh pergi kemana-mana hari ini,” katanya.

Tahun lalu ia diusir dari pagodanya oleh penguasa karena ada proyek pembangunan di Ho Chi Minh City.

 

Jangan lewatkan

Dapatkan info terbaru secara gratis lewat newsletter UCAN Indonesia disini

Podcasts
Donation
© UCAN Indonesia 2024. | Kontak | Tentang | Syarat dan Ketentuan | Privasi