UCAN China ucanews.com
UCAN Indonesia

Imam Menunggang Keledai untuk Menyampaikan Pesan Minggu Palma

Maret 27, 2018

Imam Menunggang Keledai untuk Menyampaikan Pesan Minggu Palma

Pastor Thomas Rajamanikam menunggang seekor keledai pada perarakan Minggu Palma di parokinya di kota Indore, India bagian tengah pada 25 Maret, yang mengisahkan kembali Yesus masuk kota Yerusalem. (Foto: T. P. Emmanuel/ucanews.com)

Mengisahkan ulang tentang Yesus menunggang seekor keledai membantu para anggota paroki lansia menjelaskan ‘kisah Minggu Palma’ kepada cucu-cucu mereka, saat imam itu berarak secara perlahan sementara anak-anak  dan orang muda melambaikan ranting-ranting palma dan menyanyikan lagu hosana selama prosesi Minggu Palma di sebuah paroki di India bagian tengah.

Pastor Thomas Rajamanikam dan umat parokinya di Gereja Santot Joseph di Nanda Nagar, Keuskupan Indore menceritakan  kisah alkitab tentang masuknya Yesus ke kota Yerusalem, pada Minggu Palma, yang tahun ini jatuh pada 25 Maret.

Pastor paroki menunggang keledai pada saat memimpin prosesi Minggu Palma mengejutkan banyak orang.

Kanti Kumrawat, seorang nenek dan umat paroki, mengatakan ini adalah pertama kalinya mereka melakukan prosesi seperti itu dan tidak pernah mendengar ada paroki lain di sekitarnya yang memperingati peristiwa tersebut sedemikian rupa.

Keledai dengan mudah tersedia di India utara untuk mengangkut produk pertanian di desa-desa yang tidak memiliki jalan yang layak, dan  membawa bahan-bahan bangunan seperti semen dan pasir melalui jalan sempit di kota-kota.

Kumrawat mengatakan dia “tidak pernah melihat ada imam yang menunggang keledai. Ini membutuhkan kerendahan hati yang luar biasa,” kata wanita itu, yang tinggal di negara bagian yang mayoritas Hindu di Madhya Pradesh di mana orang Kristen hanya satu persen dari 73 juta orang.

Dia mengatakan peragaan ini membantunya dan para lansia  lainnya untuk menjelaskan “kisah Minggu Palem” dengan cara yang lebih baik kepada para cucu mereka. Imam menunggangi keledai membuat anak-anak tertarik untuk mengetahui tentang kisah itu, katanya.

Cucunya Abhinav Kumtrawat mengatakan ia biasa melihat keledai membawa batu dan semen  tetapi tidak pernah ditunggangi manusia. “Imam yang mengenakan jubah duduk di atas keledai membuat saya tertawa terkekeh. Tetapi, nenek saya menceritakan kisah itu kepada saya,” katanya.

Pastor Rajamanikam mengatakan kepada ucanews.com bahwa tujuannya adalah mengisahkan ulang hari Minggu Palma dan membantu orang-orang memahami kehidupan sederhana yang Yesus jalani.

“Kami sekarang telah hidup dalam kemewahan dan kenyamanan bahkan kehilangan cinta sebagai Kristiani. Yesus memilih untuk bepergian dengan seekor keledai ketika dia bisa mendapatkan seekor kuda. Itu seharusnya mengilhami kita untuk menjalani kehidupan yang sederhana,” katanya.

John Bastian, seorang umat, mengatakan prosesi selama 30 menit di dalam kompleks gereja “akan menjadi kenangan” karena “menunggang keledai akan dianggap lebih sebagai sebuah kegilaan.”

Namun, tindakan Pastor Rajamanikam menjadi “panggilan bagi kita semua untuk melepaskan ego kita dan tetap dengan nilai-nilai kerendahan hati Kristiani,” katanya.

Imam itu mengatakan dia ingin melakukan sesuatu untuk menginspirasi umat dan hanya beberapa hari sebelumnya ia mendapatkan ide itu dan menemukan seorang lelaki dengan dua keledai dan memesan satu ekor.

 

Jangan lewatkan

Dapatkan info terbaru secara gratis lewat newsletter UCAN Indonesia disini

Podcasts
Donation
© UCAN Indonesia 2024. | Kontak | Tentang | Syarat dan Ketentuan | Privasi